Atikoh Ganjar Ikut Senam dengan Ribuan Ibu-ibu di Bantul

Istri calon presiden RI nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Siti Atikoh, ikut meramaikan senam bersama ribuan ibu di acara Konsolidasi Perempuan Pendukung Ganjar di Lapangan Dwi Windu, Bantul, Rabu (6/12/2023) sore.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 06 Des 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 06 Des 2023, 21:00 WIB
Siti Atikoh Hadiri Hari Disabilitas Internasional
Siti Atiqoh Supriyanti menghadiri acara Hari Disabilitas Internasional yang diselenggarakan oleh Komunitas Disabilitas Tunarungu Indonesia di Bumi Pospera, Cipinang, Jakarta, Minggu (3/12/2023). Atiqoh tampak bahagia disambut oleh para penyandang disabilitas dengan rangkaian bunga. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Istri calon presiden RI nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Siti Atikoh, ikut meramaikan senam bersama ribuan ibu di acara Konsolidasi Perempuan Pendukung Ganjar di Lapangan Dwi Windu, Bantul, Rabu (6/12/2023) sore.

Ribuan ibu-ibu nampak memadati seisi lapangan dengan berbagai atribut yang menyatakan dukungannya terhadap pasangan  Ganjar-Mahfud MD. 

Tiga buah lagu dengan tema dukungan terhadap Ganjar-Mahfud mengiri senam tersebut. Lirik lagu diantaranya senam rambut putih dan menangkan Ganjar-Mahfud membuat senam semakin meriah.

Usai senam, Atikoh mengaku senam ini merupakan kedua kalinya dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Ini kedua kali saya senam di Yogja, dulu di Sleman kalau sekarang Bantul," kata dia. 

"Salam sehat, tiga senam langsung dilalap habis dan masih kuat enggak ngos-ngosan. Sehat itu yang paling utama ya ibu-ibu semua ya," sambungnya. 

Atikoh mengingatkan, kesehatan harus dijaga sebab jadi modal utama dalam segala hal. Terlebih juga harus bahagia dan selalu tersenyum. 

"Bantul ini keren banget. Puji syukur terhadap Allah SWT alhamdulillah kita diberi kesehatan. Kesehatan itu modal utama baik kesehatan jiwa dan raga, raganya kita ketemu teman-teman, ketemu saudara bahagia, sehat rohani," katanya. 

"Usia saya sudah 50 sudah mulai mengingatkan pada diri sendiri juga bahwa kesehatan adalah utama. Salah satu untuk mencegah kepikunan karena usia udah manula adalah dengan berolahraga dan banyak tersenyum," imbuhnya. 

Ia pun memuji gerakan serempak dan semangat ribuan ibu-ibu yang ikut serta dalam senam bersama.

Atikoh pun tak lupa untuk para ibu-ibu ini militan membantu pemenangan Ganjar-Mahfud. 

"Saya percaya dengan gerakan ibu-ibu yang luar biasa, ini ibu-ibu biasanya militan ketika sosialisasi, ketika belanja, ketika apapun itu bisa diseriusin. Jangan lupa nomor telu ya titip pak Ganjar-Mahfud," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Atikoh: Ganjar-Mahfud Akan Sat Set Wujudkan Kedaulatan Pangan

Istri Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo, Siti Atikoh menyatakan paslon Ganjar-Mahfud akan bergerak cepat alias sat set menangani masalah di bidang pangan nasional dan harga sembako yang tidak stabil.

Hal itu disampaikan Atikoh setelah mendapatkan aspirasi dalam pertemuan dengan Komunitas Wanita Tani (KWT) dan Pameran Produk UMKM di Kulon Progo, Yogyakarta, Rabu (6/12/2023).

Dalam pertemuan itu, Atiqoh menerima curahan hati seorang ibu petani soal bagaimana petani kerap dirugikan ketika harga-harga meninggi, tapi harga di tingkat petani justru rendah.

"Tentu ini harus ada bagaimana kita ada formula. Tentu harus ada subsidi. Subsidinya seperti apa? Apakah bentuknya subsidi harga (di pasar) atau pemerintah yang menampung hasil (petani) dengan harga yang cukup sehingga mereka mendapat keuntungan yang cukup," kata Atikoh, Rabu (6/12/223).


Keberpihakan

Atikoh mengatakan, dengan adanya formula yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengatasi melambungnya harga bahan pokok, maka masyarakat akan merasakan adanya keberpihakan.

"Mereka merasa keberpihakan Pemerintah itu ada, Pemerintah itu hadir ketika petani itu membutuhkan," tuturnya.

Selain itu, Ia menilai petani harus diingatkan untuk membangun lumbung keluarga terlebih dahulu. Artinya, sebagian dari produksi mereka disimpan untuk konsumsi sendiri. Sebab kerap terjadi, ketika semua produksi padi dijual, petani harus membeli beras dengan harga yang lebih mahal.

"Karena ada beberapa petani ketika harga naik justru mereka sebagai konsumen,” imbuh Atikoh.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya