Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati kepada pemimpin yang kerap mengobral janji. Menurutnya, pada tahun politik 5 tahunan ini banyak politisi yang sedang mengobral janji.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri acara deklarasi nasional Gerakan Muslim Persatuan Indonesia Cinta Tanah Air (Gempita) di Grand Sudirman Ballroom, Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/12/2023).
Baca Juga
"Kita tidak mau kekayaan itu hanya dinikmati segelintir rakyat Indonesia. Kita sudah punya sesuatu peta, peta pelaksanaan bukan peta angan-angan, bukan peta omong-omong," tegas Prabowo.
Advertisement
Untuk itu, Prabowo menganalogikan kiasan ‘omong doang’ atau ‘omdo’ untuk politisi yang sering mengumbar janji demi mendapatkan tujuan yang disasarnya.
"Kalau orang Indonesia Timur mengatakan omong-omong doang, omdo.' Kalau' dengar yakan dan ini repotnya tiap 5 tahun musim politisi musim apa obral janji, tinggi gunung seribu janji memang lidah tak bertulang," kata Prabowo.
"Itu ada lagunya itu, ingat gak lagu itu? Gimana itu? Tinggi gunung seribu janji," lanjutnya sambil bernyanyi.
Singgung Program Hilirisasi
Demi mencapai kesejahteraan, Prabowo akan mengumpulkan orang-orang hebat di Indonesia untuk menyumbangkan pikiran dan pengalamannya untuk bahu membahu membangun Tanah Air.
"Dan, saya bersedia, mencari mengundang mengumpulkan semua orang-orang yang ingin menyumbang pikirannya, pengalamannya, teknologi yang dia dapat demi kemaslahatan bangsa," ungkap Prabowo.
Sementara itu, Prabowo juga menyinggung hilirisasi yang menjadi salah satu program unggulannya bersama Gibran Rakabuming Raka.
"Satu-satunya paslon yang berani bicara hilirisasi maaf hanya paslon nomor 2 ya kan? Mas Gibran yang dibilang anak ingusan ya kan? Gak ada apa-apanya, hanya karena anaknya Jokowi dihina diejek anda ikuti kan? Ternyata, tampil dengan menurut saya kalau saya guru yang harus kasih nilai saya kasih nilai 9,9. Kalau nilai 10 untuk Allah SWT," ucap Prabowo.
Advertisement
Prabowo Hadiri Acara Silaturahmi di Aceh
Sebelumnya, Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto menghadiri acara silaturahmi dengan masyarakat Aceh di MZ Coffe, Banda Aceh, Selasa (26/12/2023).
Acara itu juga dihadiri Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan mantan Panglima GAM yang juga mantan Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf.
Dalam sambutannya, Prabowo berterimakasih karena disambut dengan baik oleh rakyat Aceh. Prabowo mengaku kedatangannya di Aceh karena menerima undangan dari SBY dan AHY untuk memperingati 19 tahun tsunami Aceh.
"Saya berterimakasih diundang oleh pak SBY untuk melaksanakan peringatan 19 tahun musibah tsunami di Aceh 2004, suatu musibah tapi juga musibah tersebut telah menunjukkan kepada kita sekalian bahwa apabila kita bersatu, apabila kita kerja keras, bersama kita dapat menghadapi dan mengatasi kesulitan yang sangat besar dan dapat kita atasi, kita perbaiki kita rehabilitasi kita rekonstruksi untuk menghadapi masa depan yang lebih baik," kata Prabowo.
Kekayaan yang Melimpah Bisa Jadi Kunci Kesuksesan Negara
Prabowo menyebut, masa depan Indonesia dengan kekayaan yang melimpah bisa menjadi kunci kesuksesan negara. Namun demikian, menurut Prabowo semua itu tidak akan tercapai tanpa adanya persatuan dan kerukunan.
"Kita harus kelola kekayaan kita supaya kekayaan kita bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, itu perjuangan kita, karena itulah saya menerima pencalonan capres untuk 2024-2029 bersama saudara Gibran, bersama Koalisi Indonesia Maju, bersama tim yang terdiri dari partai-partai yang hebat, Partai Golkar, Demokrat, PAN, Gerindra, PSI, PBB, Garuda, Gelora," kata dia.
"Kita yakin kita akan menyusun tim yang hebat untuk membawa Indonesia menuju Indonesia emas, terimakasih dukungan saudara-saudara, kita bersatu, mari kita berbuat untuk bangsa kita," kata Prabowo.
Dalam kesempatan ini, Prabowo, SBY, hingga AHY menyempatkan meninum kopi khas Aceh. Prabowo meninum kopi sanger, sementara SBY dan AHY meminum kopi hitam khas Aceh.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement