PSI Disebut Masih Berpeluang Lolos ke DPR di Pemilu 2024 Ini

Sejumlah lembaga survei dalam versi hitung cepat menempatkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tak menembus ambang batas parlemen sebesar 4 persen di Pemilu 2024.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 27 Feb 2024, 15:56 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2024, 09:35 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sang anak yang merupakan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep di  kawasan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024). (Liputan6.com/Ika Defianti)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sang anak yang merupakan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep di  kawasan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024). (Liputan6.com/Ika Defianti)

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah lembaga survei dalam versi hitung cepat menempatkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tak menembus ambang batas parlemen sebesar 4 persen di Pemilu 2024.

Meski demikian, Peneliti Economics & Political Insight (EPI) Center Mursalin mengatakan,partai pimpinan Kaesang Pangarep itu untuk lolos ke DPR RI masih berpeluang.

"PSI masih memiliki peluang untuk bisa lolos ke parlemen," kata dia seperti dilansir dari Antara, Senin (26/2/2024).

Menurut Mursalin, Mursalin mengatakan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih berjalan dan masih ada peluang PSI mendapatkan tambahan suara.

"Rekapitulasi di KPU masih terus berlangsung, sementara Sirekap baru mencakup 62,09 persen dari total TPS yang jumlahnya mencapai 823.236," ujarnya.

Sebelumnya, survei yang dilakukan EPI Center pada 9 hingga 15 Januari 2024 atau sebulan sebelum pencoblosan memprediksi elektabilitas PSI mencapai 4,2 persen, dengan margin of error sekitar 2,89 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

"Seperti halnya survei sebelum pencoblosan, hasil quick count sesaat setelah pencoblosan pun memiliki margin of error, dengan kisaran paling tidak sebesar 1 persen," jelas Mursalin.

Dengan asumsi optimis PSI meraih 3 persen pada hitung cepat maka masih ada peluang tipis PSI untuk bisa menembus hingga 4 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kata Jokowi soal PSI Gagal Masuk Parlemen di Pemilu 2024

Presiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menanggapi soal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang gagal masuk parlemen dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Hal ini dikarenakan perolehan suara PSI tak melampaui ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

"Tanyakan kepada PSI," kata Jokowi kepada wartawan di Ecovention Hall, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (20/2/2024).

Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) PSI Kaesang Pangarep mengaku optimistis partainya bisa lolos DPR atau ke Senayan pada Pemilu 2024, meski dari hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei tidak tembus 4 persen yang merupakan ambang batas parlemen.

“Balik lagi kita harus menunggu hasil lengkap dari rekapitulasi dari KPU. Kita juga kan sekarang masih proses, jadi kita tunggu,” kata Kaesang kepada awak media di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2024).

Sebab dari hasil quick count sejumlah lembaga survei rata-rata hanya menempatkan perolehan suara PSI dalam perebutan legislatif DPR RI di angka 2,9 persen, masih jauh dari ambang batas 4 persen parlemen.

 


Kaesang Klaim Suara PSI di DPRD Naik 400 Persen

Meski begitu, Kaesang menyatakan prestasi partai berlogo mawar itu, untuk perolehan suara di tingkat legislatif provinsi dan tingkat Kabupateb/Kota sebesar empat kali lipat dari Pemilu 2019.

“Kita juga sudah melihat hasilnya yang untuk DPRD tingkat provinsi maupun kabupaten kota yang di mana Insya Allah hasilnya cukup baik peningkatannya sekitar 400 persen."

"Yang di mana sekarang kita punya anggota dewan di provinsi itu 13 dan Alhamdulillah sekarang mungkin hampir 50,” tambah dia.

Kaesang meminta semua kader untuk mengawal segala proses perhitungan suara sampai rekapitulasi selesai di KPU Pusat. Agar suara PSI khususnya untuk DPR bisa tetap terjaga.

“Karena balik lagi rekapitulasi dari KPU kan belum rampung dan kita harus menghargai suara masyarakat. Oleh karena itu saya selalu menginformasikan, saya menginstruksikan untuk selalu mengawal suara masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya