PKB Beri Sinyal Akan Dukung Bobby Nasution di Pilkada Sumut

Wali Kota Medan, Bobby Nasution menghadiri undangan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke markas pusatnya di Jakarta untuk mengikuti uji kepatutan dan kelayakan untuk mengisi bursa calon gubernur sumatera utara (Sumut) di Pilkada 2024.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 04 Jun 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2024, 20:00 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution Sambangi Markas PKB
Wali Kota Medan, Bobby Nasution menyambangi kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Medan, Bobby Nasution menghadiri undangan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke markas pusatnya di Jakarta untuk mengikuti uji kepatutan dan kelayakan untuk mengisi bursa calon gubernur sumatera utara (Sumut) di Pilkada 2024.

Menurut Ketua DPW PKB Sumatera Utara, Jafar Sukhairi, sinyal partainya untuk Mantu dari Presiden Jokowi ini sangatlah kuat.

“Alhamdulillah sinyalnya sangat kuat, mudah-mudahan kehadiran beliau hari ini membawa keberkahan,” kata Jafar kepada awak media di lokasi yang sama, Selasa (4/6/2024).

Meski sinyalnya kuat, Jafar menegaskan keputusan finalnya akan ditentukan oleh sang ketua umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Namun dia optimistis rekomendasi PKB kepada Bobby Nasution akan diberikan.

"Mudah-mudahan bisa, ketum Cak Imin meresmikan (rekomemdasi untuk Bobby),” jelas Jafar.

Jafar menjelaskam, optimisme tersebut terlihat dari gestur dan sambutan Cak Imin saat Bobby datanf menghadap. Meski begitu, dia enggan mendahului kepastian yang akan menjadi hak prerogatif ketua umum.

“Dari bahasanya, dari gesturnya sudah (positif), tinggal kita sabar menunggu, mudah-mudahan Sumatera Utara mampu lebih maju lagi, lebih berkembang lagi dan selalu dalam lindungi yang maha kuasa," Jafar menandasi.

Sebagai informasi, Bobby tiba di Kantor DPP PKB hari ini sekira pukul 14.00 WIB. Bobby yang tiba mengenakan baju hitam hadir seorang diri. Sesampainya di markas PKB, Bobby langsung diajak ke ruangan Cak Imin. Perbincangani internal pun berlangsung selama dua jam.

Melihat dari ungahan Instagram Cak Imin, keduanya langsung berdiskusi dengan hangat dengan didampingi sejumlah petinggi PKB lainnya. Seperti Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid dan Ketua DPW PKB Sumatera Utara, Jafar Sukhairi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jokowi Tegur Bobby Nasution

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa sejumlah kota di Indonesia saat ini mengalami kemacetan, mulai dari Balikpapan, Bandung, Surabaya, hingga Medan. Jokowi pun menegur menantunya sekaligus Wali Kota Medan, Bobby Nasution soal kemacetan di wilayahnya.

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ke-XVII di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (4/6/2024). Dalam acara ini, hadir wali kota seluruh Indonesia.

"Kita liihat banyak kota di negara kita mulai macet. Pak Wali Kota Balikpapan, Balikpapan sudah macet, saya denger sudah. Surabaya sudah macet Pak Wali, sampun Pak. Bandung, Pak Wali Kota Bandung sudah macet sudah. Wali Kota Medan ada? Macet. Sudah mulai macet," tutur Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (4/6/2024).

Dia pun meminta kepala daerah menyiapkan rencana transportasi massal di kotanya. Jokowi menyadari bahwa biaya pembangunan moda transportasi seperti, MRT, LRT, dan Kereta Cepat terlalu besar apabila dibebakan sepenuhnya kepada APBD.

Pasalnya, biaya pembangunan MRT mencapai Rp 2,3 triliun per kilometer dan LRT Rp600 miliar per kilometer. Sedangkan, biaya pembangunan kereta cepat mencapai Rp780 miliar per kilometer.

"Siapa yang sanggup? Ada kota yang APBD-nya sanggup? Tunjuk jari saya beri sepeda. Enggak ada yang mampu," kata Jokowi.

 


Moda Transportasi Massal

Dia menyampaikan saat ini ada moda transportasi massal bernama atunomous rapid transit (ART) yang biaya pembangunannya jauh lebih murah. Moda transportasi ini merupakan kereta tanpa rel konvensional.

"Namanya ART, atunomous rapid transit. Tidak pakai rel, tapi pakai magnet. Bisa 3 gerbong, 2 gerbong, atau 1 gerbong. Nah ini jauh lebih murah," ucapnya.

Jokowi menuturkan pemerintah daerah dapat meminta bantuan pendanaan APBN untuk membangun moda transportasi massal tersebut. Misalnya, 50 persen ditanggung APBN dan 50 persen sisanya dibiayai APBD.

"Kalau ada APBD punya kemampuan tolong berhubungan dengan Pak Menteri Perhubungan. Bisa bagi-bagi 50-50, APBD 50 persen, APBN 50 persen misalnya," jelas Jokowi.

Jokowi menekankan pentingnya pembangunan transportasi massal. Hal ini agar kota-kota di Indonesia tak mengalami kemacetan dalam beberapa tahun kedepan.

"Kalau tidak 10-20 tahun akan datang semua kota akan macet. Enggak percaya, kita lihat nanti kalau kota-kota enggak siapkan diri mengenai transportasi massalnya," pungkas Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya