PDIP Beri Sinyal Koalisi dengan PKB di Pilkada Jawa Timur, Jadi Penantang Khofifah?

Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga memberi sinyal bekerja sama dengan PKB di Pilkada Jawa Timur. Jika hal ini dilakukan, maka kedua partai tersebut mempersiapkan lawan untuk pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.

oleh Tim News diperbarui 11 Jun 2024, 07:45 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2024, 07:45 WIB
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP) Eriko Sutarduga
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP) Eriko Sutarduga menanggapi soal co-founder Total Politik Budi Adiputro yang menyampaikan usulan agar Ketua Umum (Ketum) PDI Megawati Soekarnoputri maju menjadi calon presiden (capres) 2024. (Foto:Liputan6/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga memberi sinyal bekerja sama dengan PKB di Pilkada Jawa Timur. Jika hal ini dilakukan, maka kedua partai tersebut mempersiapkan lawan untuk pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.

"Jangan-jangan kita bisa bersama-sama PKB di Jawa Timur, betul," kata Eriko, kepada wartawan, di kompleks parlemen, Senayan, Senin (10/6/2024).

Dia mengaku, optimis dengan kekuatan PDIP dan PKB di Jatim. Sebab, kedua partai itu memiliki kursi DPRD yang cukup banyak.

"Kan pemenang di Jawa Timur itu kan sekarang PKB, periode lalu kami yang menang. Nah, kalau sekarang pemenang periode lalu dengan pemenang periode kini bersama-sama, apa tidak boleh?" ujar dia.

Eriko menyampaikan, PDIP memiliki banyak kader yang bisa diusung dalam sebagai calon gubernur Jatim 2024, salah satunya Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

"Sekarang coba saya tanyakan, memangnya kami enggak ada calon untuk gubernur? Ada. Pak Pram apa tidak bisa? Tadi di DKI bisa, kenapa tidak bisa di Jatim," tuturnya.

Selain Pramono Anung, dia juga menyebut Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah.

"Ibu Tri Rismaharini bisa Jakarta, apa tidak bisa Jatim? Pak Said Abdullah, apa tidak bisa untuk Jatim?" ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Banyak Tokoh

Kemudian, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas pun disebut berpotensi menjadi cagub Jatim.

"Kemudian siapa lagi menteri Abdullah Azwar Anas, mantan Bupati Banyuwangi. Di Jakarta boleh, Kenapa di Jawa Timur tidak boleh?" ucap Eriko.

Sementara, untuk posisi calon wakil gubernur (Cawagub), Eriko menuturkan PDIP juga memiliki banyak kader.

Mereka diantaranya Wakil Ketua DPD PDIP Jatim Budi Kanang Sulistyono hingga Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.

"Untuk calon wakil di Jawa Timur lebih banyak lagi kan. Ada Mas Kanang, Mas Dito. Banyak lagi bupati atau wali kota yang ada di sana," imbuhnya.


Kata Emil Dardak soal Disebut PDIP Cocok Jadi Menteri Ketimbang Cawagub Jawa Timur

Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Dardak, menanggapi ihwal pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah yang menyebut Emil lebih cocok menjadi menteri di kabinet pemerintahan Prabowo ketimbang menjadi calon wakil gubernur di Pilgub Jatim 2024.

Menurut Emil, jabatan menteri menjadi hak prerogatif Prabowo saat nanti sudah resmi dilantik menjadi presiden RI. Meski begitu, Emil menghargai pendapat Said.

"Pak Said Abdullah beliau senior saya sehingga saya ya berterima kasih atas pandangan beliau, tapi sekali lagi bukan di ruang saya untuk itu (mengomentari posisi menteri)," kata Emil di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2024).

Emil menyatakan, ia dan Khofifah telah menjalin kerja sama sejak lama. Oleh sebab itu, Ia amat yakin dipasangkan dengan Khofifah untuk maju Pilgub Jatim 2024.

"Sebagai tokoh nasional, beliau (Khofifah) Ketum Muslimat di mana saya sebaiknya berada. Pasti beliau juga sudah berembuk dengan Pak Prabowo," ujarnya.

Terlebih, lanjut Emil, rekomendasi maju Pilgub Jatim 2024 bersama Khofifah sudah diberikan enam partai politik (parpol). Sehingga dukungan tersebut harus ditindaklanjuti dengan kerja nyata.

"Surat rekomendasi sudah diserahkan pertama Pak AHY, Pak Airlangga, Pak Zul (Zulkifli Hasan), kemudian Mas Kaesang, Pak Hary dari Perindo, kalau PPP aspirasi ya, dari Bapak Prabowo Subianto dan kemarin Mas Gibran ke Surabaya," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya