Pilgub Banten, Pengamat Ingatkan Pemilih Harus Cerdas dan Kritis

Menurutnya, masyarakat Banten harus berani mengambil alih kendali. Tidak ada lagi alasan bagi warga Banten untuk hidup dalam ketidakpastian.

oleh Tim News diperbarui 04 Sep 2024, 20:51 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2024, 17:07 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, Jakarta - Akademisi Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Gufroni, mengingatkan masyarakat Banten untuk bersikap kritis dalam memilih calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilgub Banten 2024. Menurutnya, masa depan Banten sangat ditentukan pilihan masyarakat .

Dia menekankan, masa depan Provinsi Banten kini tengah menghadapi tantangan besar. Karena itu, warga Banten harus memiliki peran aktif dalam menentukan arah dan nasib provinsi ini, bukan hanya menjadi objek keputusan yang diambil oleh segelintir orang yang mempertimbangkan kepentingan pribadi atau kelompok.

“Saya mengajak seluruh masyarakat Banten untuk lebih kritis dan bijak dalam memilih pemimpin pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) yang akan diselenggarakan pada November 2024,” ujarnya, Rabu (4/9/2024).

"Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam mendorong kemajuan Banten. Oleh karena itu, hindari terjebak pada penampilan calon pemimpin yang hanya diperindah demi menarik simpati tanpa adanya komitmen nyata untuk memajukan daerah ini,"  dia menegaskan.

Menurutnya, masyarakat Banten harus berani mengambil alih kendali. Tidak ada lagi alasan bagi warga Banten untuk hidup dalam ketidakpastian.

"Kita harus menutup babak kepemimpinan yang mengutamakan kepentingan keluarga dan relasi sempit. Praktik ini tidak hanya merugikan kemajuan Banten, tetapi juga membahayakan regenerasi kepemimpinan yang sehat," jelasnya.

Gufroni membeberkan data, kesejahteraan masyarakat Banten tidak pernah terwujud secara merata. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024, Banten berada di urutan kelima termiskin se-Jawa. Selain itu, provinsi ini juga menyumbang tingkat pengangguran terbuka tertinggi di seluruh Indonesia.

"Fakta ini menunjukkan bahwa distribusi kesejahteraan di Banten sangat tidak adil," ungkapnya.

 

Data BPS

 

Gufroni mengingatkan, kondisi ini mengancam masa depan masyarakat Banten jika rantai kekuasaan tidak segera diputus. Banyak yang berlomba-lomba mencari perhatian demi mendapat keuntungan dari pemimpin. "Padahal, kekuatan untuk menentukan nasib ada di tangan masyarakat Banten," tegasnya.

Karena itu, dia menyerukan kepada masyarakat Banten untuk menghidupkan kembali semangat juang dan tidak menyerah pada ketidakadilan.

"Banten adalah daerah yang dikenal dengan semangat juaranya. Kata 'jawara' mencerminkan karakter masyarakat Banten yang berani dan tangguh dalam menghadapi tantangan demi kesejahteraan bersama. Maka dari itu, saya mengajak masyarakat Banten untuk membangkitkan kembali semangat jawara dalam menentukan masa depan provinsi kita yang lebih baik," pungkasnya.

Infografis Calon Tunggal di 43 Daerah Lawan Kotak Kosong di Pilkada 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Calon Tunggal di 43 Daerah Lawan Kotak Kosong di Pilkada 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya