Suswono soal Ahmad Sahroni Jadi Ketua Tim Pemenangan RIDO: Belum Definitif

Bakal calon wakil gubernur Jakarta Suswono mengaku belum mengetahui Ketua Tim Pemenangan Paslon Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) adalah Ahmad Sahroni.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 08 Sep 2024, 13:25 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2024, 13:25 WIB
Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni menjadi saksi kasus gratifikasi dan pemerasan eks Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2024).
Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni menjadi saksi kasus gratifikasi dan pemerasan eks Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2024). (Merdeka).

Liputan6.com, Jakarta Bakal calon wakil gubernur Jakarta Suswono mengaku belum mengetahui Ketua Tim Pemenangan Paslon Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) adalah Ahmad Sahroni.

Sejauh ini, menurut dia posisi tersebut masih definitif.

“Masih (belum) definitif,” tutur Suswono di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2024).

Saat agenda selanjutnya bertemu Komunitas Warga Tegal di Warteg kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan pun Suswono mengaku belum menerima informasi perihal penunjukan Ahmad Sahroni sebagai Ketua Tim Pemenangan RIDO di Pilkada Jakarta 2024.

“Nanti disampaikan (setelah administrasi lengkap),” kata dia.

Sebelumnya, Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus telah menunjuk Ahmad Sahroni sebagai Ketua Tim Pemenangan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono.

Diketahui, sosok Ahmad Sahroni saat ini menjabat sebagai Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem.

"Gabungan Partai Koalisi KIM Plus menunjuk Ahmad Sahroni menjadi Ketua tim pemenangan Ridwan Kamil-Suswono di DKI Jakarta," kata Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan, Minggu (8/9/2024).

Sebelumnya, bakal calon gubernur (cagub) Jakarta Ridwan Kamil (RK) akan mengumumkan ketua Tim Sukses (Timses) Pemenangan RIDO alias Ridwan-Suswono dalam waktu dekat.

Hal ini disampaikan Ridwan Kamil usai melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) di kediaman Jalan Brawijaya Raya, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024).

"(Ketua timses) sehari dua hari pasti saya kabari," kata RK kepada wartawan di Jakarta.

Kemudian, terkait dengan syarat yang masih kurang, mantan gubernur Jawa Barat ini mengaku belum mendapatkan kabar dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

"(Syarat KPU) oh saya belum dikabari, kalau KPUD kurangnya di mana pasti dilengkapi," ujar Ridwan Kamil.

Survei PSG: Pilkada Jakarta Sulit Hanya 1 Putaran

Lembaga Political Strategy Group (PSG) merilis hasil survei terkait pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada serentak 2024.

Kepala Peneliti PSG, Ahsan Ridhoi, mengungkapkan bahwa hasil survei menunjukkan kemungkinan besar Pilkada Jakarta akan berlangsung dalam dua putaran. Menurutnya, persaingan antarkandidat sangat ketat sehingga peluang untuk menyelesaikan Pilkada hanya dalam satu putaran sangat kecil.

"Peluang 1 putaran masih tipis. Di Jakarta, masih harus mendapat lebih dari 50% jumlah suara sah agar terpilih sebagai Gubernur, maka kemungkinan dua putaran,” kata Ahsan dalam Rilis Survei Political Strategy Group (PSG), di Menteng Jakarta, Sabtu (7/9/2024).

Ahsan menjelaskan bahwa survei tersebut membandingkan dukungan elektabilitas tiga nama, yaitu Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Ridwan Kamil. Survei juga mengajukan pertanyaan tentang dukungan dalam skenario dua nama, yakni Anies vs. Ridwan Kamil, serta Ahok vs. Ridwan Kamil.

“RK dapat diterima oleh mayoritas dari pendukung Ahok dan hampir mayoritas dari pandukung Anies. Mayoritas Pemilih Anies tidak akan memilih RK,” kata dia.

Harus Tarik Suara Pendukung Anies dan Ahok

Ahsan menyatakan bahwa Ridwan Kamil (RK) perlu mampu menarik dukungan dari para pendukung Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), terutama mereka yang kemungkinan condong memilih PDIP.

“Oleh karena itu, kecil kemungkinan RK tidak dapat dukungan mayoritas di putaran pertama. Kesempatan bagi calon lain Pramono Anung (dan Dharma Pongrekun) untuk merebut suara Anies & Ahok. Jika 42% yang tidak akan pernah memilih RK hadir di TPS,“ pungkasnya.

Adapun Survei dilakukan pada 6–15 Agustus 2024 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah sampel sebanyak 1.540 orang.

Sementra toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ±2,7% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya