Liputan6.com, Jakarta - Cagub-Cawagub Jateng, Ahmad Luthfi-Gus Yasin jadi sasaran berita hoaks terkait penyebaran gambar ilustrasi berbentuk provokatif melalui media sosial (medsos).
Gambar tersebut menggambarkan sosok berseragam TNI dalam kondisi terikat tali, kemudian di belakangnya ada sosok berseragam Polri. Gambar tersebut disertai dengan kata-kata provokatif yang bisa memancing kemarahan anggota atau institusi TNI.
Advertisement
Baca Juga
Selain gambar, juga terdapat tulisan "Jateng Pilih Polisi, Gak Butuh Loreng TNI, Ayo Coblos Ahmad Luthfi". Gambar tersebut disebar di platform TikTok dalam sepekan terakhir melalui dua akun berbeda, yakni relawankomjenluthfi dan RelawanLuthfi.Solo.
Advertisement
Menanggapi hal itu, Dewan Pembina Tim Pemenangan paslon Luthfi-Yasin, Letjen TNI (Purn) Bakti Agus Fadjari menegaskan tidak ada satupun timnya yang terlibat dalam penyebaran gambar provokatif tersebut. Dia pun menyesalkan adanya pihak tertentu dengan sengaja menyebarkan gambar hoaks tersebut.
“Ini merupakan bentuk fitnah yang berpotensi memecah belah hubungan baik antara TNI dan Polri. Kami dari tim 02 tidak mungkin menyebarkan gambar yang mempertentangkan antara TNI dan Polri,” kata Bakti saat ditemui wartawan usai kampanye akbar Luthfi-Yasin di Benteng Vastenburg, Solo pada Minggu, seperti dikutip (17/11/2024).
“Saya sendiri seorang tentara, tidak mungkin saya menistakan diri sendiri atau institusi TNI-Polri yang harus kita jaga bersama,” imbuh dia.
Bakti mengingatkan, agar masyarakat dan media tidak terpengaruh adanya informasi yang sangat menyesatkan tersebut.
“Tolong masyarakat paham bahwa ini adalah berita tidak benar,” minta dia.
Laporan
Sebagai langkah hukum, Bakti memastikan telah melaporkan sebaran gambar ilustrasi tersebut ke Polda Jawa Tengah, dan kasus ini tengah ditangani sesuai hukum yang berlaku.
Mantan Pangdam IV/ Diponegoro ini pun menyerukan, pentingnya menjaga persatuan antara TNI dan Polri sebagai pilar negara. Sebab, banyak pihak-pihak yang mencoba memprovokasi atau memecah belah kedua institusi tersebut adalah ancaman bagi persatuan bangsa.
“Selama ini, kami saling menjaga antara TNI dan Polri. Siapa pun yang mencoba membenturkan kedua institusi ini, jelas tidak memiliki niat baik untuk bangsa dan negara,” dia memungkasi.
Advertisement