Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengharapkan peserta Pemilu tidak menggunakan politik uang dalam menggaet pemilih. Dia menyebut hal tersebut merupakan salah satu bentuk tidak menghargai suara dari pemilih.
"Karena satu suara itu tidak ternilai harganya. Begitu dijadikan angka rupiah, kemudian diturunkan nilainya. Itu nggak menghargai rakyat," kata Anies Baswedan di Pulau Sebira, Kepulauan Seribu, Selasa (16/4/2019).
Baca Juga
Sementara itu mengenai politik uang, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan enggan mengomentari adanya penangkapan seseorang yang diduga melakukan politik uang di Jakarta Utara.
Advertisement
Sebelumnya, Bawaslu Jakarta Utara menangkap seseorang yang diduga melakukan politik uang. Saat ini, pelaku tengah diperiksa di Sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Bawaslu Jakarta Utara.
"Ada satu orang yang ditagkap, warga biasa. Artinya kelanjutannya saya belum tahu, karena masih diproses dan saya enggak berani ganggu," kata Ketua Bawaslu Jakut Mochammad Dimyati, Jakarta, Selasa (16/4/2019).
Â
Bawaslu Tangkap Staf Taufik
Satu pelaku yang ditangkap oleh Bawaslu Jakarta Utara diketahui atas nama Carles Lubis. Ia ditangkap di depan rumah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik.
"Ketangkapnya 17.30 WIB di wilayah Warakas, di depan rumah Pak Taufik, di posko kemenangannya," ujarnya.
Ia pun menjelaskan, pihaknya mengamankan sejumlah amplop saat ditangkap. Dan di lokasi tersebut juga sedang ramai, karena memang adanya kegiatan.
"Rencananya semalam mau ada kegiatan ngumpulin saksi-saksi, RW yang jadi korwil. Rame, saksi sudah sebagian dateng, Pak Taufik juga ada rencana hadir di situ, tapi belum ada," jelasnya.
Meski begitu, ia belum bisa memastikan apakah ada keterlibatan Taufik atau tidak dalam penangkapan yang dilakukan oleh Petugas Sentra Gakkumdu Bawaslu Jakarta Utara.
Advertisement