Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mewaspadai pertumbuhan perdagangan dunia yang realisasinya kini lebih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi global. Rasa prihatin juga muncul melihat tren neraca perdagangan Indonesia karena penurunan kinerja ekspor.
Menteri Perdagangan (Mendag), Thomas Lembong menyebut, neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2015 tercatat surplus US$ 433,8 juta dan US$ 6,22 miliar sepanjang Januari-Agustus ini.
"Tentu ini berita positif di saat ekonomi kurang baik. Memang kemungkinan selalu ada, tapi jangan terlalu bergembira dengan cepat karena setiap bulan neraca perdagangan naik turun dan mengalami volatilitas," ujar dia saat Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Rabu (16/9/2015).
Lembong menjelaskan, kinerja ekspor nonmigas Indonesia pada bulan kedelapan ini tercatat naik 11,2 persen menjadi US$ 11,2 miliar dibanding Juli 2015.
Secara tahunan, ekspor nonmigas menurun 7,3 persen menjadi US$ 89,6 miliar sejak Januari-Agustus 2015. Turunnya kinerja ekspor akibat pelemahan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sebesar 4,1 persen dibanding bulan sebelumnya.
Sementara kinerja impor secara total mencapai US$ 12,3 miliar atau naik 21,7 persen dibanding bulan lalu yang turun 17,1 persen secara tahunan. Kinerja impor sepanjang delapan bulan pertama tercatat US$ 96,3 miliar atau turun 19 persen.
"Lebih penting kita melihat trennya secara fundamental, bukan hanya angka sesaat. Dari sisi tren, kami masih sangat prihatin dan waspada karena sudah tiga tahun berturut-turut, pertumbuhan perdagangan global di bawah pertumbuhan ekonomi dunia," terang Lembong.
Menurutnya, dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, pertumbuhan perdagangan global selalu berada di atas pertumbuhan ekonomi dunia. Namun saat ini kondisi berbalik.
"Misalnya sekarang pertumbuhan ekonomi dunia 3 persen, perdagangannya 1-2 persen karena berbagai faktor kondisi perdagangan global masih berat," tukas dia. (Fik/Gdn)
Mendag: Volatilitas Neraca Perdagangan Tinggi
Kinerja ekspor nonmigas Indonesia pada bulan kedelapan ini tercatat naik 11,2 persen menjadi US$ 11,2 miliar dibanding Juli 2015.
diperbarui 16 Sep 2015, 19:03 WIBDiterbitkan 16 Sep 2015, 19:03 WIB
Sebuah Kapal container bersandar di pelabuhan JICT, Jakarta Utara, Rabu (25/3/2015).Pelindo II mencatat waktu tunggu pelayanan kapal dan barang sudah mendekati target pemerintah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Samsung Tunda Rilis One UI 7 untuk Galaxy S24, Ada Apa?
Menyebut Manusia Keturunan Nabi Adam Itu Tak Sepenuhnya Tepat Kata Gus Baha, Lho.. Kok Bisa?
Fabel Adalah: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Struktur Cerita Binatang yang Mengandung Pesan Moral
Jadwal Siaran Langsung BRI Liga 1 2024/2025 Pekan 23 di Vidio
7 Potret Showcase Tiwi T2 Debut Film Telepon yang Tak Pernah Berdering, Perankan Surti
Maskawin Angga Yunanda untuk Shenina Cinnamon Viral, Logam Mulia Hingga Uang 2025 Dolar Amerika
Prediksi Iran vs Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025: Harapkan Awal yang Baik
Sandi Mandela Dilantik Jadi Waketum AMPG, Siap Jadi Lokomotif Kaderisasi Pemuda Golkar
Sopir Truk Ditetapkan Tersangka Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi Bogor
Bikin Penasaran, Timnas Indonesia Akan Segera Punya Jersey Ketiga dengan Nuansa Warna Pink
Arti Mimpi Kutu Rambut, Begini Makna dan Tafsir Lengkap
Trisha Eungelica Ardyadana Ungkap Harapan agar Ferdy Sambo Segera Pulang, Tulis Pesan Begini