Liputan6.com, Jakarta PT Synthesis Karya Utama—pengembang Synthesis Residence Kemang—melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) dengan PT Pakubumi Semesta, untuk membangun pondasi dan substruktur proyek Synthesis Residence Kemang.
Perjanjian kerjasama ditandatangani Stefanus Lo, Director Synthesis Development dan Fianty R. Gosal, Project and Operation Director Synthesis Development beserta Agus Budiarto, Presiden Direktur PT Pakubumi Semesta, seperti ditulis Rumah.com, Selasa (3/5).
Di dalam perjanjian tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya pembangunan proyek Synthesis Residence Kemang sesuai konsep desain yang sudah direncanakan.
Advertisement
Fianty R. Gosal mengatakan, kerjasama ini diharapkan dapat membawa dampak positif dan memaksimalkan kinerja. Apalagi kedua pihak memiliki kompetensi di bidang masing-masing yang dapat mewujudkan produk properti sesuai dengan desain yang sudah direncanakan.
“Synthesis Development sudah berpengalaman dalam mengembangkan properti dengan konsep kuat dan menarik minat konsumen. Sementara PT Pakubumi Semesta memiliki kompetensi positif di bidang pondasi dan substruktur. Sinergi ini diharapkan dapat memberikan produk properti terbaik sesuai dengan rencana yang di desain untuk Synthesis Residence Kemang,” papar Fianty.
Sementara itu, Agus mengatakan, sebagai langkah awal dilakukan uji pembebanan tiang (pile loading test) dengan sistem bored pile akan dilakukan selama dua bulan. Hal ini dilakukan untuk pemeriksaan terhadap sejumlah beban yang dapat didukung oleh suatu struktur dalam hal ini adalah pondasi.
Pile loading test melingkupi tiga tahap: tes tekan, tes tarik, dan pile dynamic analysis (PDA), sebagai upaya membuktikan akurasi perhitungan desain kapasitas daya dukung tiang di lapangan.
“Hasil tes yang baik bisa membuktikan bahwa pembangunan proyek sesuai dengan desain yang sudah direncanakan,” katanya.
Target Penjualan 2016
Lebih lanjut, Fianty mengatakan, dana yang dikucurkan untuk membangun pondasi berkisar 7% – 8% dari nilai konstruksi Synthesis Residence Kemang. Kendati demikian, dia tak bersedia menyebutkan nilai nominal yang dimaksud.
Sementara itu, Direktur Synthesis Residence Kemang, Mandrowo Sapto menjelaskan, saat ini penjualan Tower Sadewa telah mencapai 80% sedangkan Tower Nakula mencapai 40%.
“Target penjualan di 2016, Tower Nakula bisa mencapai 80% sedangkan Tower Sadewa bisa habis terserap pasar,” imbuhnya.
Di sisi lain, jelas Mandrowo, harga per meter persegi apartemen Synthesis Residence Kemang saat ini mencapai Rp33 juta per meter persegi. Jika dibandingkan dengan harga saat peluncuran (Mei 2015) yang berada di angka Rp28 juta per meter persegi, maka kenaikan sudah mencapai Rp5 juta per meter persegi.