Liputan6.com, Jakarta Menurut hasil survei resmi dari Bank Indonesia seperti dikutip Rumah.com, indeks harga properti komersial pada triwulan I-2017 baik secara triwulanan maupun tahunan tumbuh masing-masing sebesar 3,04% (qtq) dan 2,70% (yoy).
Kenaikan harga properti komersial terutama terjadi pada segmen convention hall (4,43%, qtq) di wilayah Jabodebek sejalan dengan penyesuaian tarif. Sementara itu penurunan harga terdalam dialami oleh segmen perhotelan (-11,18%), qtq) imbas menurunnya permintaan.
Baca Juga
Peningkatan harga properti komersial juga terjadi secara tahunan sebesar 2,70% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya mencatat penurunan sebesar -0,33% (yoy).
Advertisement
Sementara kenaikan harga tertinggi juga berasal dari segmen convention hall (9,52%, yoy), khususnya convention hotel karena adanya penyesuaian tarif pada awal tahun dengan kisaran antara 10-15%.
Baca juga: BI Catat Peningkatan Demand Properti Komersial
Pada triwulan IV-2016, BI mencatat adanya penurunan permintaan masing-masing sebesar -0,13% (qtq) dan -0,04% (qtq) terutama pada segmen perhotelan di Surabaya dan Makassar.
Untuk pertumbuhan pasokan properti komersial pada triwulan I-2017 dialami segmen apartemen (3,47%, qtq), terutama apartemen jual.
Pertumbuhan pasokan apartemen tertinggi terjadi di Makassar (25,70%, qtq) sejalan dengan pembangunan apartemen Tamansari Skylounge dengan pangsa pasar menengah ke bawah (middle low) yang berlokasi strategis, dekat dengan Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin.
Segmen perkantoran juga mencatat kenaikan sebesar 1,82% (qtq), terutama perkantoran jual khususnya di wilayah Jabodebek (6,96%, qtq).
Secara tahunan, indeks pasokan properti komersial tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya, dari 2,12% (yoy) menjadi 1,95% (yoy).
Pertumbuhan pasokan terutama terjadi pada segmen apartemen (11,18%, yoy), khususnya apartemen jual (strata) dan segmen perkantoran (9,61%, yoy), khususnya perkantoran jual.
Sedangkan pertumbuhan pasokan apartemen tertinggi terjadi di Denpasar (55,54%, yoy) terutama apartemen jual, sementara pertumbuhan pasokan perkantoran tertinggi terjadi di Surabaya (16,48%, yoy) khususnya perkantoran jual.
Baca juga: Bandung Toreh Permintaan Properti Komersial Tertinggi
Perkembangan Permintaan Properti Komersial
Indeks permintaan terhadap properti komersial pada triwulan I-2017 tercatat sebesar 129,22 atau meningkat 0,40% (qtq), lebih tinggi dibandingkan 0,39% pada triwulan sebelumnya.
Pertumbuhan demand paling besar berasal dari segmen apartemen (3,21%, qtq) dan perkantoran (2,00%, qtq). Sedangkan berdasarkan wilayah, peningkatan permintaan properti komersial paling tinggi terjadi di Semarang (1,29%, qtq) khususnya apartemen sewa, diikuti oleh apartemen jual di Makassar (0,84%, qtq).
Secara tahunan, pertumbuhan permintaan terhadap properti komersial juga menunjukkan kenaikan dari triwulan sebelumnya, dari 1,52% (yoy) menjadi 1,54% (yoy).
Kenaikan permintaan terutama terjadi pada segmen apartemen (11,44%, yoy), khususnya apartemen jual yang terjadi di seluruh wilayah diikuti segmen perkantoran (7,35%, yoy) pada apartemen jual.
Mau beli apartemen baru harga mulai Rp300 Jutaan? Lihat dan temukan pilihannya hanya di www.rumah.com/perumahan-baru.