Liputan6.com, Jakarta Dibandingkan hari biasanya, menjalani hari-hari di bulan puasa cenderung lebih boros. Coba Anda cek saja pengeluaran bulanan sekarang. Jika biasanya gaji Anda mulai habis saat seminggu sebelum gajian lagi, di bulan puasa mungkin gaji sudah sekarat saat puasa baru berjalan dua minggu.
Meski orang lebih jarang makan dan minum di bulan puasa, pengeluaran bukannya berkurang, malah bertambah. Ini karena terkadang orang terlalu terbawa nuansa Ramadan sehingga menjalaninya dengan berlebihan.
Dikutip dari Rumah.com, hal inilah yang menyebabkan Anda sangat boros.
Advertisement
Berbuka secara berlebihan
Di bulan puasa ini banyak penjaja makanan yang menawarkan beragam makanan, mulai dari bubur sumsum, kolak biji salak, es campur, hingga makanan berat lainnya. Melihat semua itu di saat perut tengah keroncongan membuat Anda jajan membabi buta. Anda merasa ingin merasakan dan mampu menghabiskan semuanya.
Selain itu, masih diliputi nuansa Ramadan yang istimewa, Anda merasa perlu memanjakan perut Anda dengan santapan spesial. Alhasil, Anda lebih sering membeli makanan di restoran. Dompet pun dirogoh lebih dalam untuk memuaskan nafsu makan Anda.
Padahal, usai berpuasa, perut malah menjadi mudah kenyang. Selain itu, Anda harus ingat jika makanan manis saat berbuka berisiko meningkatkan tekanan darah dan kadar gula Anda.
Biasakan untuk membeli makanan secukupnya. Lagipula berbuka tanpa makanan manis masih bisa Anda lakukan, kan.
Terlalu sering berbuka di luar
Di bulan puasa, tak jarang kita tergiur dengan ajakan berbuka puasa bersama. Menyambung tali silaturahmi memang tak ada salahnya. Tetapi jika terlalu sering melakukannya, dompet bisa kering kerontang.
Berapa uang yang Anda keluarkan setiap kali makan di luar saat buka puasa bersama teman? Minimal pasti Rp100 ribu. Belum ditambah jika Anda ingin camilan tambahan.
Daripada mengeluarkan uang secara berlebihan untuk makan di luar, buatlah acara buka bersama di rumah dengan cara potluck. Setiap anggota berbuka bisa membawa beragam makanan untuk dinikmati bersama. Bonusnya lagi, Anda tak perlu mengeluarkan biaya parkir di mal.
(Simak juga: Trik Agar Sukses Gelar Buka Bersama di Rumah)
Tidak bawa bekal
Tetap biasakan membawa bekal dari rumah meski Anda berpuasa. Jika kantor Anda tidak memulangkan Anda lebih cepat, seringkali Anda terpaksa berbuka di kantor—yang membuat Anda harus jajan dan mengeluarkan uang kembali.
Bila Anda membawa bekal, Anda bisa menggunakan bekal itu sebagai hidangan berbuka. Anda pun tak harus mengeluarkan uang jajan. Bahkan jika setelahnya ada cara berbuka bersama, Anda sudah kenyang dengan bekal dan tak lagi memesan makanan berat.
Selalu membeli makanan sahur
Jika Anda termasuk orang yang tak ingin makan terlalu banyak ketika sahur, tak perlu membeli makanan sahur dalam jumlah besar. Sebaiknya Anda bagi saja makanan malam dan makan sahur.
Sisakan sedikit menu makan malam untuk sahur dan tambahkan buah serta porsi air putihnya.
Terbuai THR
Karena sifatnya yang setahun sekali, banyak orang menempatkan THR sebagai ‘anggaran hura-hura’. “Kapan lagi foya-foya, toh akhir bulan nanti kembali terima gaji,” begitu pemikiran sejumlah orang.
Padahal jika THR dikumpulkan, kemungkinan Anda bisa menggunakannya sebagai tambahkan DP rumah nantinya. Bagi THR berdasarkan porsi kebutuhan, misalnya 50 persen harus ditabung sementara sisanya baru boleh digunakan untuk belanja.
Sedang berjuang mencari rumah pertama? Simak pilihan rumah baru dengan harga mulai Rp200 jutaan di sini!
Foto: Pixabay
Rina Susanto