Harga Rumah Tapak di Bogor Dinamis

Rata-rata median harga tanah di Bogor berada di kisaran 4,2 juta per meter persegi.

oleh Fathia Azkia diperbarui 04 Okt 2017, 15:20 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2017, 15:20 WIB
Perumahan The Orchard, Parung, Bogor
Perumahan The Orchard, Parung, Bogor.

Liputan6.com, Jakarta Kota satelit terus menjadi buruan masyarakat sebagai lokasi tempat tinggal. Selain Bekasi dan Tangerang, Kota Hujan Bogor yang masih asri dan nyaman juga diincar para end user(pembeli rumah untuk ditempati).

Bogor pun masih menyimpan berbagai perumahan minimalis baru dengan harga yang relatif terjangkau.  Di samping penataan kota dan drainase yang terencana, pusat rekreasi beragam, sampai dengan pertimbangan bebas banjir.

Dilihat dari demografinya, kelompok usia yang menjadi pemukim baru di Bogor rata-rata merupakan kaum produktif. Kriterianya adalah keluarga muda yang mencari hunian dengan rentang harga terjangkau, namun tetap dekat dari pusat Ibukota maupun sarana transportasi publik.

Baca juga: Wow! Biaya Resepsi Raisa x Hamish Seharga Rumah Keren di Bogor

Kenaikan Lambat

Nany Budiharjo, Principal Top Agent Property mengatakan, kenaikan harga properti di Bogor tercatat selalu stabil. Artinya, Bogor belum pernah sekalipun mengalami masa bubble.

Berdasarkan data Rumah.com Property Index untuk kuartal II 2017 (Q2), median harga tanah di Bogor berada di kisaran Rp4,2 juta per meter persegi. Median harga tersebut merupakan yang tertinggi dalam catatan satu tahun terakhir.

Harga tersebut lebih tinggi ketimbang kuartal akhir tahun lalu yang hanya Rp3,96 juta per meter persegi.

Peningkatan harga rumah di Bogor tercatat mengalami kenaikan sebesar 7,09% di Q1 dan 4,33% di Q2. Secara umum harga properti di Bogor memang meningkat secara stabil dalam dua tahun terakhir.

Baca juga: Dalam Tiga Tahun Gain Apartemen Bogor Sentuh 100%

Peningkatannya bahkan bisa mencapai 15% per tahun untuk daerah yang berdekatan dengan proyek LRT.

Menurut penelusuran Rumah.com, harga rumah yang paling diminati konsumen Bogor ialah di kisaran Rp300 juta sampai Rp600 juta dengan spesifikasi dua kamar tidur.

Kenaikan harga yang terjadi sebelumnya merupakan imbas dari pengerjaan jalur Light Rapid Transit (LRT) dari Cibubur ke Cawang yang akan beroperasi dua tahun mendatang.

Jalur kereta yang nantinya akan menghubungkan Bogor ke Jakarta, Depok dan Bekasi ini akan sangat memudahkan mobilitas masyarakat Bogor untuk bepergian. Meski hingga saat ini Commuter Line masih menjadi andalan transportasi masyarakat yang sehari-harinya bekerja di Ibukota.

Bogor kedepannya diprediksi semakin seksi, sebab ada beberapa rencana jalan baru seperti Jalan Tol Lingkar Luar Bogor atau Bogor Outer Ring Road (BORR) sesi II B Kedungbadak-Yasmin, Bogor Inner Ring Road (BIRR), dan dantol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).

Isnaini Khoirunisa

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya