Bandar Lampung Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi

Kenaikan harga properti residensial di Bandar Lampung disebabkan oleh lokasi Provinsi Lampung yang cukup strategis.

oleh Fathia Azkia diperbarui 23 Nov 2017, 12:18 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2017, 12:18 WIB
Bird's-eye view CitraLand, Bandar Lampung.
Bird's-eye view CitraLand, Bandar Lampung.

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan hasil survei harga properti primer triwulan III-2017 yang dirilis Bank Indonesia (BI), Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) berada pada level 200,26 atau tumbuh sebesar 0,50% (qtq). Melambat dibandingkan 1,18% (qtq) pada triwulan sebelumnya.

Sementara secara tahunan pertumbuhan harga properti residensial tercatat sebesar 3,32% (yoy), lebih tinggi dibanding 3,17% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Kenaikan harga bahan bangunan (32,95%) dan kenaikan upah pekerja (17,69%) masih jadi faktor utama penyebab kenaikan harga properti residensial.

Secara triwulanan, kenaikan harga properti residensial terjadi pada semua tipe rumah, terutama rumah tipe menengah (0,59%, qtq), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya (0,55%, qtq).

Sementara rumah tipe kecil dan besar mengalami kenaikan yang melambat, masing-masing dari 2,61% (qtq) menjadi 0,61% (qtq) dan dari 0,38% (qtq) menjadi 0,29% (qtq). Menurut wilayah, Bandar Lampung tercatat mengalami peningkatan harga tertinggi (3,13%, qtq), terutama pada rumah tipe menengah (6,94%, qtq).

Kenaikan harga properti residensial di Bandar Lampung disebabkan oleh lokasi Provinsi Lampung yang cukup strategis sebagai gerbang Pulau Sumatera dan letaknya yang relatif dekat dengan Ibukota Jakarta sebagai pusat bisnis, pemerintahan, keuangan, dan perdagangan.

Pergerakan Harga Secara Year-on-Year

Secara tahunan, harga properti residensial mengalami kenaikan sebesar 3,32% (yoy), lebih tinggi dibanding 3,17% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Berdasarkan tipe rumah, kenaikan harga rumah terjadi pada semua tipe, terutama rumah tipe kecil 5,73% (yoy). Sedangkan menurut wilayah, kenaikan harga rumah tertinggi terjadi di Surabaya (6,86%, yoy).

Baca juga: Rumah Rp600 Jutaan di Surabaya Naik 6,45%

Kenaikan harga rumah yang tinggi di Surabaya sejalan dengan adanya pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB), yang membentang dari utara ke selatan dan menghubungkan banyak fasilitas strategis di Kota Pahlawan tersebut. Demikian seperti ditulis Rumah.com.

Sebagai ibu kota dari provinsi Jawa Timur, pasar residensial khususnya perumahan tapak di Surabaya memang berkembang sangat pesat.

Berdasarkan data Rumah.com Property Index, median harga rumah tapak kelas menengah di Surabaya sempat turun sebesar -0,57% pada kuartal I 2017 (Q1). Meski demikian pergerakan median harga kembali menanjak signifikan selama Q2 2017.

Jika dipantau dari awal tahun 2016 silam, median harga rumah di Q2 2017 merupakan yang tertinggi yakni mencapai Rp7,5 juta per meter perseginya atau naik 6,45%.

“Data Rumah.com Property Index merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti yang diakses 3,4 Juta pengunjung setiap bulan. Para pengunjung kami juga mengunjungi 17 Juta halaman properti kami setiap bulan,” ujar Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan.

Layaknya wilayah maupun kota-kota lain yang terus menggenjot pembangunan infrastruktur, Surabaya juga akan memiliki sejumlah jalur baru untuk menunjang perekonomian kota sekaligus mengurai kemacetan lalu lintas.

Proyek-proyek itu meliputi frontage road sisi barat (jalur penyangga di Jalan Ahmad Yani), Midlle East Ring Road (MERR) II-C, Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) dan jalan Lingkar Luar Timur (JLLT).

Selain itu juga ada proyek trem trayek utara ke selatan Kota Pahlawan dimana pengerjaannya akan dilakukan dalam dua loop (fase). Fase pertama membentang dari Jalan Tunjungan hingga menuju Terminal Joyoboyo sepanjang 11,4 kilometer dari total sekitar 17,6 kilometer.

Sedangkan untuk trayek timur ke barat, moda angkutan massal cepat yang akan dikembangkan adalah Light Rail Transit (LRT).

Potensi yang begitu besar membuat Surabaya mampu menarik perhatian investor untuk berbisnis di sini. Tertarik punya hunian di Surabaya atau wilayah lain di Jawa Timur? Simak pilihan rumahnya dengan harga mulai Rp400 juta di Perumahan Baru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya