Airmas Asri Gawangi Proyek Synthesis Residence Kemang

Demi mewujudkan proyek hunian yang konseptual dan menarik, tak jarang segelintir developer menghabiskan anggaran untuk mempekerjakan arsitek

oleh Fathia Azkia diperbarui 23 Nov 2017, 08:21 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2017, 08:21 WIB
Synthesis Residence Kemang
Synthesis Residence Kemang

Liputan6.com, Jakarta Tidak hanya mempertimbangkan aspek lokasi dan spesifikasi bangunan semata, kini masyarakat juga mulai peka ketika memilih konsep dan desain residensial baik rumah tapak maupun apartemen yang ditawarkan pengembang.

Oleh karenanya, cermat membaca kebutuhan pasar adalah kunci utama yang harus dimiliki pengembang sebelum membangun sebuah proyek hunian. Kawasan hunian yang dilengkapi dengan fasilitas umum dan fasilitas sosial tentu akan lebih menarik perhatian konsumen.

Sementara untuk mewujudkan proyek hunian yang konseptual dan menarik, tak jarang segelintir developer menghabiskan anggaran untuk mempekerjakan arsitektur atau interior desainer andal. Salah satunya seperti dilakukan PT Synthesis Development.

Dalam mengembangkan proyek apartemen Synthesis Residence Kemang, pihaknya melibatkan banyak perusahaan tenar diantaranya Airmas Asri, yang dipercaya sebagai konsultan arsitektur. Kualitas firma arsitektur yang telah berdiri sejak tahun 1988 ini tak perlu diragukan lagi.

Project Manager Airmas Asri untuk Synthesis Kemang Residence, Hilman Adi, mengatakan pihaknya bukanlah nama baru bagi Synthesis Development. Jauh sebelumnya, kerjasama kedua belah pihak telah terjalin dan menghasilkan banyak proyek ikonik dan berkualitas di Indonesia.

Proyek yang tengah digarap Airmas Asri juga tersebar hingga ke mancanegara. "Beberapa proyek kami lainnya ada di Oman, dan Malaysia. Kemudian ada beberapa lagi yang lain. Bentuknya macam-macam, ada residensial, office, apartemen dan sebagainya. Namun, keahlian kami secara spesifik adalah bangunan high rise," katanya.

Ia mengatakan, untuk pengerjaan proyek yang telah mendapatkan Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) Nomor 007/5.7/31/-1.711.534/2015 untuk membangun hunian bertingkat di kawasan Kemang ini, pihaknya telah melakukan survei dan analisa secara mendalam terkait lokasi proyek yang unik dan menantang.

Salah satunya, bagian depan lokasi yang langsung bersentuhan dengan jalan besar, namun di saat yang sama ada jalan lebih kecil di samping lokasi.

"Jadi bisa dibilang, proyek ini memiliki dua sisi perwajahan sekaligus, yaitu yang sifatnya public space dan secara bersamaan juga punya private area. Ini jelas menantang secara konsep arsitektur," tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Lokal Lebih Menarik

Gladisena Perantama selaku arsitek Airmas Asri menjelaskan, dengan kondisi lokasi yang unik tersebut, pihaknya memisahkan konsep private yang diterapkan pada dua tower di belakang (Nakula dan Sadewa) dan konsep yang lebih publik di tower paling depan (Arjuna).

"Sedangkan untuk tema arsitektur yang dipilih, kami sepakat mengangkat Javanese Etnic untuk mewarnai apartemen strata title yang dibangun di atas lahan seluas 2 hektare, dengan total hunian 1.188 unit ini," tukasnya.

Pilihan tersebut didasarkan pada perkembangan dunia arsitektur dalam 10 tahun terakhir yang memang lebih mengedepankan unsur lokal. Hal ini juga sesuai dengan suasana di Kemang yang sangat kental nuansa etnik, khususnya etnik Jawa bergaya Keraton Yogyakarta.

Baca juga: Arsitektur Tematik Bisa Jadi Tren 2018

"Jadi ini perpaduan yang pas. Sesuai analisa kami, kalangan ekspatriat dan calon buyer lain secara keseluruhan juga lebih menyukai unsur-unsur etnik lokal ketimbang nuansa Eropa dan Mediterania," ungkapnya.

Dengan segala keunggulan konsep yang dimilikinya, pihaknya sangat yakin keberadaan Synthesis Residence Kemang akan mencuri perhatian konsumen, khususnya dalam segmen hunian apartemen high-end di Jakarta.

"Meski pasar di bisnis apartemen saat ini cukup sengit, kami sangat yakin proyek apartemen ini memiliki keunggulan dan nilai lebih untuk dapat memenangkan persaingan," ia mengakhiri.

Di masa depan apartemen memang diyakini akan menjadi hunian favorit bagi generasi milenial. Dan untuk pilihan apartemen dengan fasilitas sosial seperti restoran, bar, dan supermal dengan harga di bawah Rp300 jutaan, simak aneka pilihannya di sini!

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya