Pantauan Indeks Harga Properti di Balikpapan dan Samarinda

Dalam pantauan Indeks Harga Properti (IHP) di Balikpapan dan Samarinda masih belum banyak bergerak apabila dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu,

oleh boyleonard diperbarui 30 Agu 2019, 11:31 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2019, 11:31 WIB
Pantauan Indeks Harga Properti di Balikpapan dan Samarinda
Kondisi Balikpapan dan Samarinda belum mengalami peningkatan spesifik

Liputan6.com, Jakarta - Munculnya dua nama kota Balikpapan dan Samarinda belum mendapatkan peningkatan IHP secara siginifikan. Namun, keduanya telah melakukan pembangunan properti.

Indeks Harga Properti (IHP) di Balikpapan dan Samarinda terpantau masih belum banyak bergerak apabila dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu, kendati isu pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur telah berhembus. Namun, memang pada kuartal tersebut lokasi ibu kota baru belum ditentukan.

Berdasarkan survei Bank Indonesia untuk harga properti primer, Indeks Harga Properti di Balikpapan dan Samarinda masing-masing berada di level 118,78 dan 103,32. Adapun secara kuartalan indeks tumbuh 0,05 untuk Balikpapan dan stabil untuk Samarinda. Sedangkan secara tahunan keduanya masing-masing tumbuh 0,70 dan 1,54.

Survei BI tersebut memproyeksikan pada kuartal III/2019, IHP tersebut akan berada di level 118,84 untuk Balikpapan dan 103,32 untuk Samarinda.

Baca selengkapnya: 5 Bank dengan KPR Terendah Agustus 2019

Tri Wijaya Head of Adv & Promotion Borneo Bay City menyebutkan, harga properti di Balikpapan sebetulnya telah mulai menunjukkan kenaikan harga semenjak pembangunan bandara baru yakni SAMS Sepinggan. Selain itu, dikuti pula dengan pemerintah yang membangun jalan tol Balikpapan-Samarinda. Saat ini dengan rencana pembangunan kilang dan pemindahan ibu kota, maka diperkirakan investasinya akan terus naik.

Namun, dia mengatakan untuk dampak pembangunan ibu kota, terhadap properti di Balikpapan akan bergantung pada jenis propertinya.

“Kalau propertinya baru tahap buka lahan cut and field, investor dan konsumen bakal mikir ini bakal jadi atau mangkrak nggak. Di Balikpapan juga awal-awal seperti itu banyak yang bangun apartemen tapi kan akhirnya banyak yang nggak jadi,” ungkapnya.

Dia menyebutkan saat ini, harga properti yang tengah dikembangkan dan bertajuk Borneo Bay akan mengalami kenaikan pada September nanti. Namun, dia masih belum mau menyebutkan kenaikan harganya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Kunjungi event DealJuara, Pameran Properti Online Terbesar di Indonesia yang digelar Rumah.com mulai 7 Juli sampai 30 September 2019, dengan beragam penawaran menarik mulai dari diskon rumah sampai Rp480 juta, hingga tukar rumah lama dengan rumah baru!

Berdasarkan promo yang disebar, saat ini pihaknya tengah menawarkan hunian dimulai dari Rp700 juta untuk apartemen terkecilnya.

Dia menilai kota Balikpapan layaknya ibu kota Jakarta sebagai pusat destinasi bisnis. Hal ini akan melahirkan kebutuhan investor untuk tinggal dan berinvestasi di Balikpapan.

Rumah sulit terjual? Baca infonya di Panduan Penting Menjual Rumah

Kendati masyarakat yang tinggal di Balikpapan masih dihadapkan pada pilihan antara rumah tapak, ruko, serta apartemen. Dari ketiga pilihan itu, masing-masing memiliki nilai lebih dan kekurangan.

Namun, apartemen akan menjadi pilihan bagi mereka yang memerlukan hunian representatif dan mengharapkan kualitas waktu bersama keluarga. Apalagi pembangunan apartemen saat ini tidak berdiri sendiri,  dilengkapi dan dikelilingi fasilitas lain sehingga tidak hanya tinggal tetapi juga bisa menikmati investasinya.

“Kalau saat ini pembelinya memang kebanyakan end user yang berinvestasi mungkin yaa. Dia beli dia tinggal lagi, dia beli lagi untuk sewa,” jelasnya.

Sementara itu, ketua DPD REI Kaltim Bagus Susetya mengatakan, aktivitas survei lapangan dengan pihak-pihak yang menawarkan lahan sudah dimulai.

Dari kacamata pengembang, Bagus mengungkapkan hal itu menjadi gairah baru dalam properti di Kaltim yang tertidur sejak 2015 dikarenakan penjualan yang belum kuat.

Hanya saja, saat ini pengembang masih banyak memiliki punya aset yang belum terjual dan dimanfaatkan. Dengan demikian pengembang masih akan memaksimalkan potensi lahan yang teah dikuasai dan belum sampai tahap membeli lahan baru.

Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor pun akan mengatasi para spekulan dengan menyiapkan peraturan gubernur yang secara khusus tidak memperkenankan dalam kawasan itu diperjualbelikan setelah lokasi ibu kota ditentukan.

Informasi lengkap seputar kawasan Jakarta Timur Klik Di Sini

“Pergub seperti Perpu dalam UU. Penetapan itu baru koordinasi Bappenas, Kementerian ATR dan kehutanan. Sebagain wilayah itu lebih kurang 20.000 ha. Di kawasan sekitar mananya nanti bertahap kawasan itu yang dipayungi pergub,” jelasnya

Menurut Isran tidak banyak permukiman yang berkembang di wilayah itu baik di kawasan PPU, Bukit Soeharto dan sekitarnya karena merupakan kawasan negara. Bagi penduduk yang secara ilegal menempati wilayah itu, ada dua opsi yang bisa dilakukan.

Pihaknya bisa saja melakukan penggusuran ataupun merelokasi dan menata pemukiman tersebut.

“Itu milik negara. Mereka tidak memiliki hak yang dilepas negara,” tekannya.

Temukan beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, kpr, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah.com

Hanya rumah.com yang Percaya Anda semua bisa punya rumah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya