Survei Median: Elektabilitas Ahok - Anies Beda Tipis, 1,9 Persen

Namun yang menarik, ia menambahkan, suara Ahok-Djarot mengalami kenaikan terus menerus ketimbang pasangan Anies-Sandi.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 15 Apr 2017, 18:47 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2017, 18:47 WIB
Keakraban Paslon Cagub dan Cawagub Usai Debat Pilkada DKI Jakarta 2017
Cawagub DKI Jakarta no 2, Djarot bersalaman dengan Cagub no 3, Anies Baswedan usai debat terakhir Pilgub DKI Jakarta 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Media Survei Nasional (Median), kembali merilis hasil penelitiannya yang dilakukan pada 13-14 April 2017 terkait Pilkada DKI 2017 putaran kedua. Survei yang melibatkan responden 550 itu merupakan warga DKI Jakarta yang mempunyai hak memilih.

Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mengatakan, penelitian yang dilakukan singkat ini untuk melihat suara para pasangan calon (paslon) usai melakoni debat Pilkada DKI 2017 putaran kedua.

Untuk elektabilitas, paslon nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno atau Anies-Sandi masih unggul dengan 49,0 persen. Sementara pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat atau Ahok-Djarot, 47,1 persen.

Sedangkan yang masih belum memutuskan (undecided voters) 8,9 persen. "Dengan gap (selisih) 1,9 persen suara, masih sulit menentukan pemenang, karena margin of error-nya mencapai 4,2 persen," kata Rico dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (15/4/2017).

Namun yang menarik, ia menambahkan, suara Ahok-Djarot mengalami kenaikan terus menerus ketimbang pasangan Anies-Sandi. Hal ini bisa dilihat dari peningkatan grafik yang ada.

Usai pencoblosan Pilkada DKI 2017 putaran pertama pada akhir bulan Februari, suara Ahok-Djarot sempat menurun mencapai 39,7 persen. Sedangkan Anies-Sandi 46,3 persen.

"Namun, di tanggal 1-6 April kedua pasangan sama-sama naik. Ahok-Djarot meraih 43,5 persen dan Anies-Sandi 49,8 persen. Kemudian dari 11-14 April, Ahok-Djarot naik dengan 47,1 persen. Pasangan Anies-Sandi, justru menurun 49,0 persen," ucap Rico.

Hal ini, menurut dia, lantaran banyak yang berpandangan Ahok-Djarot lebih unggul pada debat Pilkada DKI 2017 putaran kedua pada 12 April 2017 kemarin.

"Sebanyak 33,7 persen menilai Ahok-Djarot unggul dalam debat. Anies-Sandi hanya 30,9 persen. Sedangkan tidak tahu 35,4 persen," jelas Rico.

Dia pun berpandangan, ada berbagai cara agar Ahok-Djarot bisa meraih kemenangan. Salah satunya, mampu meredakan ketegangan rasial dan agama dalam Pilkada.

"Untuk Ahok-Djarot harus mampu meredakan ketegangan rasial dan agama dalam Pilkada, kemudian mengimbangi Anies-Sandi di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Sedangkan untuk Anies-Sandi, harus bisa memastikan pendukung hadir di TPS. Serta memenangkan suara di Jakarta Timur dan Selatan," pungkas Rico.

Survei dengan margin of error sebesar +/- 4,2 persen itu, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling dan proporsional terhadap populasi kotamadya dan gender. Quality control dilakukan terhadap 20 persen sampel yang ada.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya