Kejar Bandar Narkoba, Polisi Dikeroyok Warga

Dalam pengejaran bandar narkoba di Jalan Dangko, tiba-tiba lampu mati dan polisi sudah terkepung.

oleh Eka Hakim diperbarui 04 Sep 2015, 15:55 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2015, 15:55 WIB
Slank kampanye anti narkoba di Makassar.
Slank kampanye anti narkoba di Makassar. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Liputan6.com, Makassar - Personel ‎Unit Narkoba Polres Pelabuhan Makassar diserang warga saat mengejar DPO bandar narkoba, Tomo, di jalan Dangko Kec. Tamalate Makassar, sekitar pukul 23.30 wita, Kamis (3/9/2015). Insiden ini berawl dari aksi pengejaran terhadap Tomo, sesuai keterangan dari pelaku lain yang ditangkap sebelumnya, Amirullah alias Yoga.

Dalam pemeriksaan, Yoga mengaku jika barang bukti dua paket sabu yang dimilikinya berasal dari Tomo. Tak lama kemudian Satuan Narkoba Polres Pelabuhan mendapatkan informasi jika Tomo tengah berada di rumah seorang perempuan, Inggi Pratiwi, yang terletak di Jalan Dangko. Tim unit narkoba yang dipimpin Bripka Asnawi kemudian menuju ke lokasi tersebut.

Saat polisi tiba ditemukan beberapa orang tengah pesta sabu, dan langsung kabur melarikan diri begitu melihat polisi. Tak lama kemudian seluruh lampu mati di sekitar lokasi. Dari arah luar terdengar teriakan "serbu..bunoi (bunuh saja) "yang diiringi dengan lemparan batu, busur, papporro (senjata rakitan), serta bom molotov.

Salah satu anggota unit narkoba, Bripka Siregar sempat terserempet anak busur namun hanya mengenai celana. Merasa terdesak, salah satu anggota lalu menelpon ke Kepala SPK Polres Pelabuhan sehingga anggota lain yang berjaga dan satuan Brimob Polda Sulselbar memberi bantuan. "Bantuan lalu menyisir lokasi dan menyelamatkan anggota yang terkepung di dalam,‎" kata Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar, Kombes Pol. Frans Barung Mangera, Jumat (4/9/2015).

Selain menangkap para pelaku, polisi mengamankan beberapa alat bukti terkait tindak pidana penyalahgunaan narkoba. Adapun salah seorang warga, Asriadi (18), warga jalan Dangko dirawat di RS Haji Makassar terkena luka tembak pada paha kiri tembus kanan. Ia diduga kuat salah satu pelaku penyerangan anggota Sat Narkoba Polres Pelabuhan.

Frans menambahkan, Tomo merupakan DPO bandar narkoba yang paling dicari. Namun polisi sering gagal tiap akan menciduknya di lokasi persembunyiannya. "Para pelaku narkoba di daerah itu selalu gagal ditangkap, karena menggunakan CCTV yang dipasang di setiap sudut lorong lokasi tersebut," ujarnya. (Hmb/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya