Sepasang Kekasih Menjaga Pulau Terluar Hingga Menua Bersama

Daeng Abu dan kekasihnya mengasingkan diri ke pulau seiring penyakit kusta yang dideritanya. Keduanya menjadi pejuang lingkungan.

oleh Eka Hakim diperbarui 25 Okt 2015, 13:22 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2015, 13:22 WIB
20151025-Konservasi penyu
Mengunjungi sepasang kekasih penjaga Pulau Cangke (Eka Hakim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Makassar - Pulau Cangke adalah pulau terluar yang berlokasi di Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan. Pulau yang merupakan kawasan konservasi penyu tersebut dijaga oleh sepasang suami istri tua yang hidup menyendiri di sana, Daeng Abu dan Daeng Maina.

"Pulau Cangke merupakan pulau yang paling indah dari puluhan pulau di Kabupaten Pangkep. Pulau ini hanya dihuni oleh sepasang manusia yang sudah lanjut usia. Sudah sejak tahun 80-an Daeng Abu menempati pulau ini bersama istrinya," kata Kapolres Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, AKBP Muh. Hidayat, kepada Liputan6.com, Minggu (25/10/2015).

Keduanya mengasingkan diri di Pulau Cangke itu sudah sekitar 30 tahun. Awalnya Daeng Abu yang tunanetra itu mengasingkan diri di pulau tak berpenghuni tersebut karena minder dengan penyakit kusta yang dideritanya. Kekasihnya, Daeng Maina, menemani bertahan hidup di sana.

"Dunia ini milik kita berdua, kalimat tersebut pas untuk dua pasang kekasih suami isteri yang tinggal berdua di pulau tersebut," tutur Hidayat.

Mendengar cerita itu, Hidayat berinisiatif mengunjungi Pulau Cangke kemudian menemui Daeng Abu dan istrinya. Dia memberi alat komunikasi berupa dua buah telepon seluler untuk mereka.

"Pertemuan pertama dengan saya pada 23 Mei 2015 bertepatan Hari Penyu Sedunia, mereka mengeluh bahwa sudah 2 tahun lebih tidak pernah ada penyu lagi yang naik bertelur di pulaunya akibat praktek ilegal/destruktif fishing yang menggunakan bom ikan, bius ikan maupun pukat harimau," kata Hidayat.

Kemudian sejak ratusan tukik dilepasliarkan oleh Kapolres, Dandim, Bupati, LSM, Pelajar, Pramuka sejak awal September sudah banyak penyu yang naik bertelur. Kini telur penyu sudah mencapai 600 butir yang tertanam di Pulau Cangke. Saat ini Pulau Cangke menjadi salah satu wilayah tempat penyu bertelur dan menjadi lokasi pengembangbiakan serta pelestarian penyu.

"‎Saya hanya dapat memberi imbauan kepada semua orang bahwa mari belajar dari apa yang telah dilakukan dua orang tua Daeng Abu dan Daeng Maina yang adalah orang yang cacat namun tahu tentang kelestarian lingkungan, masa kita yang normal dan sehat tidak bisa menjaganya," kata Hidayat.

Dijenguk 2 Jenderal

Minggu (25/10/2015), Kapolda Sulselbar Irjen Pudji Hartanto dan Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar datang ke Pulau Cangke sekaligus menjenguk 2 pejuang pelestari lingkungan itu, Minggu (25/10/2015). Kunjungan mereka dalam rangka kegiatan bakti sosial.

"‎Dalam kegiatan itu Kapolda memberikan pengarahan yang mengapresiasi Polres Pangkajene dan Kepulauan bersama dengan Daeng Abu dan Ibu Maida dalam melestarikan keberadaan penyu di Pulau Cangke," jelas Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar, Kombes Frans Barung Mangera kepada Liputan6.com, Minggu (25/10/2015).

Melepas tukik anak penyu di Pulau Cangke (Eka Hakim/Liputan6.com)

Selanjutnya Kapolda Sulselbar memberikan bingkisan berupa sembako kepada Daeng Abu dan Ibu Maida dilanjutkan dengan peninjauan penangkaran tukik. Mereka juga melepas 14 ekor tukik ke laut bebas kembali ke habitatnya.

Menuju ke Pulau Cangke, kata Frans, Kapolda beserta rombongan berangkat dari Pelabuhan Maccini Baji, di Kabupaten Pangkep kemudian menggunakan dua buah speed boat dan dua buah perahu kayu ke pulau itu dengan waktu sejam lebih. (Hmb/Bob)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya