Makassar Kota Sehat 2015

Salah satu gebrakan Pemkot Makassar di bidang kesehatan masyarakat adalah pengadaan layanan kesehatan mobil lorong yang siaga 24 jam.

oleh Ahmad Yusran diperbarui 27 Nov 2015, 13:48 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2015, 13:48 WIB
Usai Diresmikan, Puskesmas Rusunawa Tambora 'Diserbu' Warga
Seorang petugas sedang memeriksa kesehatan salah satu pasien di Puskesmas Rusunawa Tambora, Jakarta, Selasa (24/2/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Makassar - Kementerian Kesehatan menobatkan Makassar sebagai Kota Sehat 2105. Apresiasi diberikan berdasarkan sejumlah gebrakan pemerintah kota di bidang pelayanan kesehatan.

Acara penghargaan itu akan dihelat di Hotel Bidakara, Jakarta, pada hari ini, Jumat (27/11/2015) malam.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Naisyah Tun Azikin menyebutkan salah satu gebrakannya adalah pengadaan layanan kesehatan mobil lorong. Mobil tersebut berfungsi memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kota secara gratis. Masyarakat yang membutuhkan layanan tersebut bisa mengontak nomor hotline puskesmas terdekat.

"Ada 14 puskesmas besar yang menyediakan layanan itu dan stand by 1x24 jam," kata Naisyah kepada Liputan6.com, Kamis malam, 26/11/2015.


Peningkatan layanan puskesmas juga dilakukan dengan penyediaan fasilitas rawat inap bagi pasien umum dan ibu melahirkan. Selain itu, beberapa puskesmas menyediakan ruang konsultasi khusus bagi pengidap HIV/AIDS sehingga kerahasiaan dan privasi pasien terlindungi.

"Puskesmas dengan fasilitas rawat inap, salah satunya terdapat di Puskesmas Kasi-kasi di Kecamatan Rapocini dan Puskesmas Baji Minasa di Kecamatan Mamajang," imbuh Naisyah.

Perbaikan bidang kesehatan juga menyentuh aspek preventif dan promotif. Naisyah menerangkan, petugas puskesmas setempat tidak hanya memberi layanan medis, tetapi juga mengedukasi masyarakat untuk hidup sehat. Misalnya dengan mengajari masyarakat membuat apotek hidup.

"Di sisi kesehatan, tenaga medis di puskesmas bukan hanya layani pasien yang sakit, tapi juga mengajari masyarakat cara membuat apotek hidup. Itu dipraktikkan di puskesmas, baik vertical garden atau bercocok tanam di tanah," sahut Naisyah. (Din/Hmb)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya