Puluhan Siswa SMP Kesurupan saat Berkemah di Bali

Kondisi ini berawal saat lokasi perkemahan diguyur hujan deras, sehingga banyak tenda yang terendam air.

oleh Dewi Divianta diperbarui 16 Des 2015, 06:29 WIB
Diterbitkan 16 Des 2015, 06:29 WIB
Puluhan Siswa SMP Kesurupan saat Berkemah di Bali
Kondisi ini berawal saat lokasi perkemahan diguyur hujan deras, sehingga banyak tenda yang terendam air. (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar - Puluhan siswa-siswi SMP Negeri 2 Mendoyo, Jembrana, Bali dikabarkan mengalami kesurupan saat berkemah di sirkuit Tibu Kleneng, Banjar Tibu Kleneng, Desa Perancak, Jembrana, Bali. Mereka berteriak histeris sejadi-jadinya dan sulit diatasi.

Sejumlah guru pendamping pun dibuat kewalahan. Puluhan pelajar tersebut harus dievakuasi ke Puskesmas Yehkuning guna mendapatkan pertolongan medis lantaran banyak yang lemas.

"Insiden kesurupan tersebut terjadi kemarin petang," kata Ni Putu Dea Jayanti, salah satu siswi yang tidak kesurupan di lokasi, Bali pada Selasa sore 15 Desember 2015.

Dea mengaku, kondisi ini berawal saat lokasi perkemahan diguyur hujan deras, sehingga banyak tenda yang terendam air. Kondisi tersebut membuat seluruh siswa berteduh di salah satu bangunan rumah yang terbuka.

"Saat itulah ada salah seorang siswi berteriak histeris sejadi-jadinya. Saat ditolong oleh guru, tiba-tiba disusul siswa-siswi lainnya ikut histeris," ujar Dea.

Lantaran terlalu banyak siswa yang kesurupan dan sulit diatasi, guru pendamping kemudian berinisiatif menghubungi pihak Puskesmas Yehkuning dan akhirnya mereka yang kesurupan dievakuasi ke sana dengan menggunakan ambulans.

Namun kepanikan bertambah kala sejumlah orangtua siswa datang menjemput. Sebagian dari mereka terjatuh di lokasi perkemahan itu.

Sementara itu, I Komang Rawan, warga di sekitar lokasi perkemahan sirkuit Tibu Kleneng mengaku lokasi itu memang dikenal angker. Bahkan, penduduk sekitar beberapa kali melihat penampakan di area itu.

I Komang Rawan mengaku, sering melihat orangtua di bawah pohon besar dekat bagunan podium sirkuit sedang santai pada malam hari. "Kesurupan ini terjadi kami yakin gurunya tidak matur piuning (melakukan ritual khusus mengunakan tempat). Karena lokasi ini sangat angker," pungkas Rawan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya