Keris hingga Mobil di Bali Dimandikan Hari Ini

Prosesi tumpek landep disertakan dalam upacara dengan sesajen lengkap berbagai macam bunga dan buah-buahan.

oleh Dewi Divianta diperbarui 12 Des 2015, 14:55 WIB
Diterbitkan 12 Des 2015, 14:55 WIB
Pameran keris
Pameran keris

Liputan6.com, Badung - Umat Hindu Bali menggelar upacara tumpak landep pada hari ini. Ritual ini dilakukan untuk semua jenis benda yang terbuat dari bahan besi, logam, dan emas.

Keris, senjata pusaka, motor, mobil, dan benda logam lain yang berguna bagi kehidupan manusia diperlakukan secara istimewa.

Prosesi tumpek landep disertakan dalam upacara dengan sesajen lengkap berbagai macam bunga dan buah-buahan.

 

Tokoh masyarakat Desa Kuta Dewa Gede Mayun mengatakan upacara tumpak landep ini digelar untuk ritual pembersihan agar manfaat semua barang tersebut dapat bersinergi terhadap manusia dan lingkungan sekitar dengan baik.

"Upacara tumpek landep ini agar berbagai senjata pusaka serta kendaraan dapat dimanfaatkan sebagaimana fungsinya supaya berguna untuk kebajikan," kata Dewa di Kuta, Badung, Bali, Sabtu (12/12/2015).

Setiap 210 Hari

Menurut Dewa, upacara tumpak landep digelar setiap 6 bulan sekali dalam kalender Bali. Dalam kalender Bali, saat perayaan upacara itu, aktivitas belajar-mengajar dan perkantoran ditiadakan alias diliburkan.

Menurut Dewa, ritual upacara tumpek landep biasanya dilakukan masyarakat Bali dari pagi hingga sore hari.

"Upacara ini (tumpek landep) digelar setiap 210 hari. Hal itu dimaksudkan untuk mengucap syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa," tutur dia.

Pada upacara itu, kata Dewa, segala benda yang berbau besi dan logam dimuliakan. "Mulai dari senjata tajam hingga alat transportasi yang membantu dan mempermudah warga dalam kehidupan sehari-hari," kata dia.

Penglingsir (tokoh yang dituakan) Puri Satria Dalem Kaleran Kuta itu melanjutkan ritual tumpak landep juga dimaksudkan untuk memohon keselamatan. Hal ini, kata dia, karena senjata dan kendaraan yang sering digunakan memberikan perlindungan terhadap pemakainya.

"Tumpak landep sekaligus merupakan 'pujawali' betara Siwa yang berfungsi melebur dan 'memralina' (memusnahkan) kembali ke asalnya," dia menerangkan.

"Semua benda yang dibuat dari bahan logam memiliki unsur yang dipercaya dapat berpengaruh bagi penggunanya. Diharapkan melalui ritual tumpak landep dapat memberikan pengaruh yang baik bagi penggunanya," tutur Dewa.**

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya