Jadi Unggulan Wisata, Kota Lama Semarang Dipersolek

Revitalisasi Kota Lama Semarang akan diawali pembenahan infrastruktur pada 2016.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Jan 2016, 19:51 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2016, 19:51 WIB
20151231-Titik Kemacetan-Kota Semarang
(Istimewa)

Liputan6.com, Semarang - Kawasan tengah Kota Lama Semarang disiapkan menjadi tujuan wisata unggulan. Revitalisasi akan diawali pembenahan infrastruktur pada 2016. Adapun jalan-jalan yang terkena program itu adalah Jalan Merak dan Jalan Mpu Tantular.

Hal itu disampaikan Penjabat Wali Kota Tavip Supriyanto saat peluncuran program Revitalisasi Kota Lama Semarang, yang digelar bersamaan perayaan malam Tahun Baru 2016 di Titik Nol Kilometer Semarang, persis depan Kantor Pos Besar Johar, Kamis malam, 31 Desember 2015.

"Ada 3 segmen yang akan diperbaiki, baik infrastrukturnya, kemudian bangunan-bangunannya bekerja sama dengan konsorsium. Para pengusaha Jakarta dan Jateng yang peduli dengan heritage. Jadi, kita akan gotong rotong," ucap Supriyanto di Kota Semarang, Jawa Tengah, seperti dilansir Antara, Jumat (1/1/2016).

Menurut dia, anggaran pembenahan infrastruktur di Kota Lama telah disiapkan pada 2016. Seperti Jalan Merak dengan anggaran mencapai Rp 68 miliar dan Jalan Mpu Tantular sekitar Rp 30 miliar dari bantuan pemerintah pusat.

Supriyanto menjelaskan, pembenahan infrastruktur jalan akan dilakukan dengan memperbaiki pedestrian dan penyediaan interior-interior jalan, yaitu lampu hias dan kursi, serta perbaikan selokan atau saluran air agar berfungsi baik.

"Ya, harapan kami kawasan Kota Lama Semarang ini menjadi warisan kebanggaan dunia, bukan hanya kebanggaan Kota Semarang. Makanya, kami bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk mewujudkannya," tutup Supriyanto.

Senada dengan Supriyanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, sebentar lagi kawasan Kota Lama akan diperbaiki dan dihidupkan kembali karena warisan budaya itu termasuk langka di dunia.

"Kota Lama akan dibangun dengan melibatkan seluruh pemilik gedung, termasuk BUMN yang memiliki bangunan," ujar Gubernur Jawa Tengah.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya