Rekan Anak Politikus Pemukul Polisi Berharap Mediasi

Gara-gara suara klakson Bripka Mulyadi dipukuli Irfan Darmawan hingga babak belur dan mengalami luka serius.

oleh Ahmad Yusran diperbarui 04 Jan 2016, 18:16 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2016, 18:16 WIB
Seorang pemakai jalan diarahkan polantas saat terjaring Operasi Patuh Semeru 2011 yang digelar Sat Lantas Polrestabes Surabaya.(Antara)

Liputan6.com, Makassar - Ketua DPC Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) Kota Makassar Zulkifli Thahir prihatin dan menyayangkan insiden pemukulan Bripka Mulyadi oleh Irfan Darmawan yang juga dikenal anak politisi Golkar Makassar itu.

"Irfan Darmawan duduk di DPC IMDI Kota Makassar sebagai sekretaris. Saya belum memutuskan untuk memecat, karena masih proses hukum. Jadi kita masih tunggu hasilnya," kata Zulkifli kepada Liputan6.com, Senin (4/1/2015).

Dia berharap kasus yang menimpa anggotanya itu bisa dimediasi dengan baik oleh pihak yang berwajib. "Saya berharap kasus ini bisa dimediasi untuk mencari jalan keluar secara kekeluargaan saja," ujar Zulkifli.

Sebelumnya, gara-gara suara klakson Bripka Mulyadi dipukuli hingga babak belur. Polisi yang bertugas di Direktorat Lalu Lintas Polda Sulselbar itu mengalami serius pada bagian kepala sebelah kiri dan belakang.

Mulyadi dianiaya Irfan alias Daeng Siama, anak kandung pelaksana tugas Ketua DPD Golkar Kota Makassar, Nasran Mone di Jalan Andi Mappanyukki, Kecamatan Mariso, sekitar pukul 14.30 Wita, Minggu 3 Januari 2016.

Kronologisnya bermula ketika Irfan yang juga diketahui sebagai anggota DPD KNPI Kota Makassar dan Insan Muda Demokrat Indonesia ini tidak terima mobilnya di klakson saat berpapasan dengan Mulyadi.

Bripka Mulyadi dilarikan ke RS Bhayangkara untuk melakukan visum dan sekaligus mendapat perawatan intensif.  

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya