Anak Pukul Polantas, Politikus Golkar Minta Damai

Nasran mengatakan kedua anaknya khilaf dan tidak mengetahui jika yang dipukul ialah seorang polantas.

oleh Eka Hakim diperbarui 04 Jan 2016, 16:12 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2016, 16:12 WIB
20151110-Musim Hujan, Polda Metro Gelar Apel Satgas Banjir-Jakarta
Ratusan Polantas mengikuti apel gelar pasukan kesiapan banjir di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (10/11). Apel tersebut guna mempersiapkan pasukan dan infrastruktur pendukung untuk mengantisipasi banjir di Ibukota Jakarta. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Makassar - Setelah pemukulan terhadap seorang polantas yang dilakukan kedua anaknya, Irfan dan Hendra, politikus Partai Golkar Nasran Mone meminta maaf kepada korban dan Polda Sulawesi Selatan. Ia berharap bisa menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

"Sebagai orangtua, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada korban sekaligus institusi kepolisian daerah Sulsel atas adanya kejadian ini dan saya berharap ada jalur mediasi secara kekeluargaan yang dapat terbuka antara kedua anak saya dengan korban," ucap Nasran Mone sambil menitikkan air mata dalam konferensi pers di Warkop Phoenam Makassar, Jalan Jampea, Senin (4/1/2016).

Nasran mengatakan, kedua anaknya khilaf. Ia mengungkapkan, kejadian berawal saat Irfan yang sedang bertengkar dengan istrinya di warkop miliknya menelepon sang kakak, Hendra. Ia pun berangkat mengendarai mobil menuju warkop adiknya untuk mendamaikan pertengkaran antara Irfan dan iparnya.

Di tengah perjalanan, tepatnya di Jalan Andi Mappanyuki Makassar, Hendra yang tak sabar dengan kemacetan menekan klakson berkali-kali. Korban, Bripka Mulyadi, yang saat itu tidak berseragam meminta Hendra bersabar sambil mengatur arus lalu lintas di wilayah itu.

Setelah lalu lintas kembali normal, Mulyadi kemudian naik kembali ke mobilnya dan pergi. Di belakang mobil Mulyadi ternyata adalah mobil Hendra yang kembali membunyikan klakson. Menurut Nasran, Mulyadi seketika turun dari mobilnya dan memukul badan depan mobil yang dikemudikan Hendra.

"Hendra lalu menelepon adiknya, Irfan, yang kebetulan warkopnya sudah dekat dari lokasi. Irfan pun datang dan terjadi perkelahian. Setelah itu, korban meninggalkan lokasi menuju Polsek Mariso melaporkan kejadian ini. Jadi, Irfan tak tahu korban itu polisi," tutur Nasran.

Atas kejadian itu, Nasran menyatakan istrinya mengalami shock. Begitu pula dengan istri dari kedua anaknya.

"Saya mohon permasalahan ini dapat diselesaikan dan kedua belah pihak dapat berdamai dengan mengedepankan rasa kearifan lokal tidak berlanjut sampai ke tingkat pidana," Nasran meminta.

Mulyadi dianiaya Irfan Darmawan alias Daeng Siama, anak kandung pelaksana tugas Ketua DPD Golkar Kota Makassar, Nasran Mone di Jalan Andi Mappanyukki, Kecamatan Mariso, sekitar pukul 14.30 Wita, Minggu 3 Januari 2016. Mulyadi yang terluka di kepala dilarikan ke RS Bhayangkara untuk divisum dan sekaligus mendapat perawatan intensif.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya