Abrasi di Desa Banyubiru Makin Parah, Warga Susah Tidur

Warga lainnya seperti Suandi dan Nur Hakim yang tinggal di dekat pantai, mengaku takut tidur pada malam hari.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Jan 2016, 00:08 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2016, 00:08 WIB
20160110-Abrasi di Desa Banyubiru-Warga Susah Tidur-Jembrana-Bali
(Istimewa)

Liputan6.com, Negara - Abrasi yang menggerus objek wisata kuliner di Desa Banyubiru, Kabupaten Jembrana, Bali belum teratasi, bahkan semakin parah.

Beberapa warga yang ditemui menyatakan, ombak besar menerjang wilayah tersebut sepekan terakhir, yang menyebabkan 5 rumah warga hancur.

"Karena sebagian besar rumah warga juga berfungsi sebagai warung lesehan ikan bakar, otomatis usaha kami juga terancam," kata Anisa, seorang warga seperti dilansir Antaranews, Minggu (10/1/2016).

Untuk mengatasi abrasi, warga memasang batu-batu yang diikat tali tampar berbentuk jaring, namun tidak bisa bertahan lama dari gempuran ombak.

Selain merusak warung lesehan di objek wisata kuliner dan rumah, abrasi juga menggerus gedung sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) di wilayah tersebut, hingga beberapa bagian bangunan kelas hancur.


Untuk menopang atap karena bagian dinding hingga pondasinya tergerus air, pihak sekolah memasang kayu penyangga. Serta mengungsikan murid kelas I hingga IV ke tempat yang lebih aman, sementara gedung tersebut hanya dipergunakan untuk murid kelas V dan VI.

Sri Astuti, seorang pemilik warung lesehan ikan bakar mengatakan, abrasi mulai terjadi di wilayah tersebut sejak 2 tahun terakhir. Namun belum ada penanganan dari pemerintah.

"Sebagian bangunan warung saya sudah habis digerus abrasi. Lama-lama, semuanya yang ada di sini juga akan habis," kata dia.

Warga lainnya seperti Suandi dan Nur Hakim yang tinggal di dekat pantai, mengaku takut tidur pada malam hari. Karena ombak besar mengancam rumah mereka.

Warung lesehan di Dusun Pabuahan seluruhnya berdiri di pinggir pantai yang menjadi daya tarik pengunjung, dan cukup terkenal di Kabupaten Jembrana.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya