Cegah Demam Berdarah, Pemkot Makassar Gandeng Singapura

Selain SingHealt, BPBD Kota Makassar juga akan menggandeng Pasca-Sarjana Manajemen Bencana Universitas Hasanuddin.

oleh Ahmad Yusran diperbarui 21 Jan 2016, 18:04 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2016, 18:04 WIB
Ilustrasi Demam Berdarah
Ilustrasi Demam Berdarah (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Makassar - Wabah demam berdarah yang kerap melanda kota Daeng pascabencana banjir menjadi perhatian serius Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar.

"Butuh perhatian serius dan kerjasama semua lembaga di pemkot. Targetnya korban bencana langsung dapat tindakan medis oleh pihak rumah sakit," kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Syahruddin AR kepada Liputan6.com di Makassar, Kamis (21/1/2016).

Syahruddin mengungkapkan, pihaknya akan menggelar sumulasi penanganan bencana waspada demam berdarah yang bekerjasama dengan SingHealth Singapura dan mahasiswa program manajemen bencana Universitas Hasanuddin.

"Kita sudah koordinasi soal agenda simulasi waspada demam berdarah. Selanjutnya menunggu kesiapan pihak Unhas dan SingHealth Singapura," kata Syahruddin.


Sementara Kepala Dinas Kesehatan Makassar, Naisyah Tun Azikin mengakui pasien demam berdarah mulai ramai di puskesmas dan rumah sakit yang tersebar di kota Makassar.

"Untuk antisipasi awalnya kita adalah mendata lokasi pasien dan melakukan foging," jelas Naisyah.

Patut diketahui, SingHealth merupakan pusat kesehatan terbesar di Singapura, dengan tiga Rumah Sakit dan lima Pusat Spesialis Nasional untuk Kanker, Jantung, Saraf, Mata dan Gigi.

SingHealth menerima 3 juta pasien dan melakukan 175,000 operasi bedah setiap tahunnya, mencakup 51% dari total jumlah operasi bedah di Singapura.  Di SingHealth ada 2000 dokter dan 12 ribu perawat yang bekerja.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya