Liputan6.com, Purbalingga - Marah-marah saat apel pagi seperti yang dilakukan Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu kini agaknya sedang menjadi tren. Hal ini juga dilakukan Bupati Purbalingga Tasdi saat memimpin apel pagi.
Tasdi kesal lantaran Aparatur Sipil Negara (ASN)Â Sekretariat Daerah (Setda) Purbalingga sedikit yang mengikuti apel pagi.
Sebagai jantungnya pemerintahan kabupaten Purbalingga, seharusnya tingkat kedisiplinan aparat yang diwujudkan dalam pelaksanaan apel kerja dapat menjadi contoh yang lain.
"Kalau di jajaran Setda sendiri sudah memble, bagaimana dengan yang lain. Yang di kecamatan, di kelurahan lebih memble lagi nanti. Di pusatnya (Setda-red) saja begini bagaimana di wilayahnya," kata Bupati Tasdi saat menghadiri pelaksanaan Apel Pagi ASN Setda Purbalingga di halaman kantor setempat, Selasa (23/2).
Pelaksanaan apel pagi di kantor Setda, belum menampakkan adanya perubahan mindset seperti yang diharapkan bupati. Pagi itu, selain diikuti para siswa PKL, apel pagi hanya diikuti 21 ASN dan 6 Kepala Bagian.
Â
Baca Juga
Padahal sebelumnya, pada apel pagi Senin (22/2) kemarin, bupati sudah menekankan adanya perubahan kedisiplinan ASN di jajaran pemkab agar mampu menjadi pelayan rakyat yang handal. Salah satunya dengan meningkatkan disiplin terhadap ketentuan jam kerja, pakaian dinas dan pelaksanaan kerja di setiap SKPD.
"Saya minta mulai 22 Februari kemarin, saat saya dan wakil bupati masuk di jajaran pemda, harus ada perubahan. Disiplin waktu dan disiplin kerja. Monggo yang mau mengikuti saya silahkan yang tidak juga silahkan. Ini menjadi bagian dari evaluasi sebelum ada penataan birokrasi," kata dia.
Bupati juga mengungkapkan, dirinya akan melakukan evaluasi terhadap kinerja anakbuahnya. Apel kerja pagi yang menjadi salah satu kewajiban ASN akan dijadikan salah satu bagian dari evaluasi itu.
Advertisement
Karena, menurut Tasdi, dari pelaksanaan apel kerja pagi akan diketahui mana staf yang memiliki etos kerja dan mana yang masih harus ditingkatkan.
Dia menegaskan, dalam melakukan penataan birokrasi tidak akan berpedoman kepada siapa yang mendukung atau yang tidak mendukung.
Namun, dirinya hanya akan melihat sisi profesionalitas yang ditunjukkan jajarannya. Siapa yang mau bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas.
"Coba nanti untuk staf yang tidak rajin kita taruh di daerah luar seperti Pengadegan, Karangjambu atau daerah lainnya. Biar bisa latihan disiplin dan mengabdi untuk masyarakat. Jangan kita kerja di tempat yang enak seperti ini ternyata masih terlambat," tegas dia.
Di akhir amanatnya, Bupati Tasdi menyatakan akan melakukan kunjungan mendadak atau sidak atas pelaksanaan apel kerja di seluruh SKPD.
"Sidak itu akan dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu agar diperoleh kondisi yang sebenarnya," tandas Tasdi.