Cerita Seniman Yogyakarta Mendesain Syal Louis Vuitton

Louis Vuitton memilih karya seniman dari Yogyakarta ini untuk mewakili budaya Asia.

oleh Yanuar H diperbarui 11 Mar 2016, 14:07 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2016, 14:07 WIB
20160311- Lukisan Louis Vuitton
Lukisan karya seniman Yogyakarta jadi desain syal Louis Vuitton (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Liputan6.com, Yogyakarta - Seniman Yogyakarta Eko Nugroho telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Di dunia fashion, karyanya dipakai untuk desain syal merek fashion ternama asal Prancis, Louis Vuitton. Syal bertajuk Republic Tropis itu dibanderol US$1000 per helai.

Eko mengisahkan, awal mulanya diajak kerjasama dengan merek fashion Louis Vuitton di awal 2011. Saat itu ia dan 15 seniman diundang pameran di Prancis, tepatnya di galeri atau art space milik Louis Vuitton.

Setahun kemudian ia kembali diundang untuk pameran di Museum of Modern Art Prancis dalam Sam Art Project selama 5 bulan. Setelah pertemuan kedua itulah akhir tahun 2012 tim desainer Louis Vuitton mengontaknya via email dan menawarkan kerja sama.

Pihak Louis Vuitton juga membuka peluang yang sama untuk seniman dari Hongkong. Hongkong dan Indonesia dinilai mewakili budaya dari Asia. Namun akhirnya Eko yang terpilih untuk bekerjasama dengan Louis Vuitton.

"Setelah itu pertemuan di Hongkong untuk kerjasama. Saya tidak tahu pemilihan seniman mereka untuk desain seperti apa," kata Eko saat ditemui di studionya di Dusun Plurugan RT 11/10 Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Senin 7 Maret 2016.

Louis Vuitton akhirnya menjadikan karya lukisannya sebagai desain syal. Produk syal itu diluncurkan pertengahan 2013 di Plaza Thamrin, Jakarta. Saat itu syal dengan desain miliknya itu hanya dicetak 500 item.

Sebelum Louis Vuitton memilih, Eko terlebih dahulu mengirimkan 3 buah desain untuk pilihannya. Akhirnya desain Republic Tropis itulah yang dipilih Louis Vuitton.

"Desain itu lebih ke identitas multikultur dengan banyak warna. Ada sentuhan penyederhanaan bentuk Borobudur dan gunungan. Tidak ada pergantian dan hasilnya adaptasi karya asli saya," jelasnya.

Eko menyatakan potensi seniman Indonesia tinggi namun belum banyak diperhatikan. Jika intensif menggarap proyek dari luar negeri atau bekerja sama dengan brand fashion besar seperti Louis Vuitton ini peluang karya-karya Indonesia dikenal di luar negeri semakin besar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya