Insiden Biji Sawit Berbuntut Pembakaran Mes Perusahaan di Sumsel

Hingga kini polisi melakukan mediasi perusahaan sawit dengan warga.

oleh Raden Fajar diperbarui 27 Mar 2016, 13:24 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2016, 13:24 WIB
Belasan Hektare Kebun Sawit di Muaro Jambi kembali Terbakar
Hingga kini sudah 80 hektare kebut sawit milik warga yang terbakar.

Liputan6.com, Palembang - Dua bangunan mes milik PT London Sumatera (Lonsum) ludes dibakar warga Desa Semangus, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Amuk massa ini buntut dari rencana pencurian biji sawit.

Pemicunya adalah tewasnya, Fauzi (19) remaja setempat, yang tertembak peluru petugas keamanan Lonsum pada Jumat 25 Maret 2016. Fauzi, disebut kepergok mencuri sawit yang berada di areal PT lonsum bersama tiga orang temannya.

Fauzi ditembak sebelum sempat melakukan pencurian. Sedangkan dua orang rekannya kabur menyelamatkan diri.

"Keluarga baru tahu Jumat sore, saat jenazah sudah di rumah sakit di Lubuklinggau. Dari situ, setelah jenazah dibawa pulang dan dimakamkan, warga mulai emosi,"ujar Sudarto warga Semangus kepada Liputan6.com via telepon, Minggu (27/3/2016).
 
Saat itu, kata dia, tanpa dikomando puluhan warga berkumpul dan menggunakan belasan sepeda motor mengarah ke kantor dan Mess PT Lonsum yang berjarak sekitar 15 kilometer. Saat tiba di lokasi, warga diduga tak mendapat jawaban jelas atas kejadian penembakan sehingga langsung merusak dan membakar.

"Jaraknya sekitar 20 menit dari desa kami. Kantor dan mess berada di areal kebun. Ada dua bangunan mess yang terbakar saat kejadian,"terang Sudarto.

Aparat kepolisian dan beberapa tokoh masyarakat yang tahu kejadian langsung datang ke lokasi. Warga berhasil ditenangkan usai melampiaskan emosinya dibubarkan.

Sebagian lagi warga melayat ke rumah duka Fauzi, korban penembakan yang mengalami luka tembak di bagian dadanya. Sudarto mengatakan, sampai Minggu, masalah ini masih dimediasi oleh Polres Musi Rawas.

Sementara itu, Camat Muara Lakitan, Adi, membenarkan kejadian tersebut. Namun, hanya bangunan yang dibakar dan tidak sampai terjadi bentrok antara warga dengan pegawai perusahaan.

Pihak kecamatan langsung berkoordinasi dengan Kepolisian saat kejadian. Meski kejadian tidak berkembang, dan situasi telah kondusif, Adi meminta polisi bekerja sesuai fungsinya.

"Kami berharap konflik ini tidak meluas. Karena itu, kepolisian juga harus tegas," kata Adi.
 
Kapolres Musi Rawas AKBP Herwansyah Saidi SIK melalui Kapolsek Muara Lakitan AKP Ariansyah, mengatakan jika kejadian bermula pada Jumat 25 Maret 2016 dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Petugas yang melakukan patroli memergoki kawanan pencuri sawit.

Selama ini biji sawit perusahaan memang kerap jadi sasaran pencurian. Tindakan tegas dilakukan pihak keamanan semula hanya untuk mengusir.

"Karena itu kami sudah mintai keterangan sejumlah saksi untuk kasus ini. Kami juga terus berkoordinasi dengan Polres untuk proses hukumnya,"kata Arman.

Ia tak membantah jika pada saat kejadian, suasana sempat mencekam. Satu kompi Brimob dari Detasemen B Petanang, Lubuklinggau ikut diterjunkan mengamankan lokasi pembakaran.

"Sampai sekarang masih ada petugas Polsek yang berjaga. Meski telah kondusif dan warga juga sudah mulai tenang. Kami jelas berharap warga jangan mendahulukan emosi untuk mengantisipasi kasus serupa ke depan," kata Arman. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya