Mau Jadi Orang Gila Sehari, Datang Sekarang ke Yogya

Acara ini membebaskan peserta menjadi sesuatu yang diimpikan. Bahkan bebas menggila dengan segala penampilannya.

oleh Yanuar H diperbarui 16 Apr 2016, 13:30 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2016, 13:30 WIB
Mau Jadi Orang Gila Sehari, Datang Sekarang ke Yogya
Acara ini membebaskan peserta menjadi sesuatu yang diimpikan. Bahkan bebas menggila dengan segala penampilannya.

Liputan6.com, Yogyakarta - Yogyakarta identik dengan seni dan budaya. Tidak jarang muncul gelaran tahunan yang terkesan nyleneh. Seperti acara "Sehari Boleh Gila" yang sudah ke-7 kalinya diadakan.

Acara "Sehari Boleh Gila" ini digelar hari ini, (Sabtu 16/4/2016) di Ambarketawang, Gamping, Sleman, DIY.

Ketua Panitia acara "Sehari Boleh Gila", Dwi Mariyanto mengatakan gila yang dimaksud bukan arti sebenarnya. Namun kegiatan seni yang bisa diikuti siapa saja baik dari seniman, pejabat dan.warga biasa.

"Gila disini adalah ungkapan mengagumi, kalau melihat yang luar biasa orang sering bilang "uedan" atau "gila," ujar Dwi pada Liputan6, Sabtu (16/04/2016)

 


Dwi mengatakan, acara ini membebaskan peserta menjadi sesuatu yang diimpikan. Seperti diperkenankan boleh menggila dengan penampilannya. Contoh acara fashion show dengan berbagai kostum yang diperagakan bukan di catwalk melainkan di Chikenwalk.

"Seniman, masyarakat atau siapapun bebas menggila. Mengungkapkan apa yang diimpikan, misalnya pengen jadi Spiderman, Batman, Gatotkaca, atau siapapun pakai kostumnya bebas bergaya," kata Dwi.

Menurut Dwi, inti acara ini adalah mengajak semua pengunjung untuk keluar dari rutinitas dana bisa mendapatkan energi baru. Karena itu, tema yang diusung adalah Ekologi Zaman Edan.

"Tujuannya setiap peserta dibebaskan berkreasi namun tetap menjaga keseimbangan dan kelestarian ekosistem alam. Salah satunya adalah peduli dengan pengurangan limbah plastik. Boleh gila tapi tetap menjaga keseimbangan alam," ujar Dwi.

Acara Boleh Gila ini rencananya akan di hadiri oleh seniman asal Denmark dan Norwegia yang ikut berpartisipasi dengan membaca puisi yang akan diterjemahkan oleh Guntur Songgo Langit.

Selain itu ada gerai makanan bebas pengawet dan bahan kimia. Menariknya panitia sudah memberikan peringatan dengan tulisan "Panitia Tidak Bertanggung Jawab bila peserta kebablasan".

"Harapan kita ke depan acara ini bisa menjadi event tahunan wisata di Yogyakarta," tandas Dwi. Ayo Sini Mari Menggila....

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya