Liputan6.com, Makassar - Selain menggelar pasar sembako murah, Polda Sulselbar juga telah menyiapkan beberapa program rohani lainnya dalam menyambut bulan suci Ramadan yang tinggal menghitung hari. Program rohani itu, yakni menyulap ‎300 personel dari berbagai satuan di jajaran Polres se-Sulselbar menjadi santri dadakan.
Mereka nantinya akan berada di masjid wilayahnya masing-masing untuk berdakwah menyampaikan pesan moril yang telah didapatkan dari masa pembekalan selama 5 hari di Sekolah Perpolisian Negera (SPN) Batua Makassar.
"Pelatihan polisi santri ini diharapkan dapat memberikan wawasan dalam dunia Islam. Polisi jadi santri ini berjumlah 300 personel yang merupakan perwakilan tiap Polres," kata Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Anton Charliyan di SPN Batua Makassar, Sulsel, Selasa (24/5/2016).
Baca Juga
Selama masa pembekalan yang dimulai sejak Senin 23 Mei 2016, para polisi santri tersebut bisa juga menambah wawasannya, khususnya wawasan tentang Islam.
"Setelah itu ia juga bisa berbagi wawasan kepada masyarakat di mana ia bertugas. Terutama selama bulan suci Ramadan mereka aktif di masjid menyampaikan syiar keagamaan. Yah boleh dikatakan dimana ada masjid ‎di situ ada polisi," tutur Anton.
‎Selain menyampaikan hal-hal tentang keagamaan, para polisi santri juga tetap menyelipkan nasihat-nasihat kamtibmas yang berkorelasi dengan ajaran agama. Nasihat itu, antara lain pesan moral untuk tidak melakukan perbuatan melanggar hukum sebagaimana juga dilarang oleh agama jika seseorang itu berbuat kejahatan.
"Yah, minimal dalam bulan puasa ini kita bisa mengambil peranlah atau berkontribusi di lingkungan masing-masing menjadi khatib, imam, atau bisa juga menjadi guru mengaji," ‎harap Anton.
Dengan upaya itu, Anton menambahkan, kepolisian berharap bisa mendapat kepercayaan lebih dari masyarakat ke depannya.
"Ke depan institusi kepolisian dikenal dengan hal-hal yang bernuansa keagamaan, bukan sebaliknya. Ini tujuan kita," ucap Anton.