Liputan6.com, Manado - Peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni 2016 kemarin diwarnai aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa di Manado yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Selain menolak Soeharto sebagai pahlawan nasional, mereka juga tidak sudi penyanyi Zaskia Gotik jadi Duta Pancasila.
"Pancasila ini falsafah hidup bangsa Indonesia. Apa kapasitas penyanyi dangdut itu ditunjuk sebagai Duta Pancasila? Karena sebenarnya dia telah melecehkan Pancasila," ujar Edmon Dolongseda, koordinator lapangan aksi di kantor DPRD Provinsi Sulawesi Utara.
Zaskia Gotik ditunjuk sebagai Duta Pancasila oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 7 April 2016 lalu. Penunjukan itu dinilai kontroversial oleh masyarakat karena sebelumnya ia dituduh menghina Pancasila dengan sengaja menyebut lambang sila ke-5 sebagai bebek nungging.
Selain menolak Zaskia sebagai Duta Pancasila, puluhan demonstran juga menyatakan penolakan terhadap penetapan Soeharto menjadi pahlawan nasional. "Soeharto tidak pantas menjadi Pahlawan Nasional. Kami dengan tegas menolaknya," kata Edmond.
Advertisement
Baca Juga
Aksi unjuk rasa itu disambut kehadiran tiga anggota DPRD Sulawesi Utara (Sulut) James Karinda dan Billy Lambok dari Partai Demokrat dan Fanny Legoh dari PDIP. Ketiganya mendukung pendapat massa yang menolak penganugerahan gelar pahlawan pada Soeharto.
"Kami sepakat menolak Soeharto jadi Pahlawan Nasional,” teriak mereka disambut riuh para mahasiswa.
Sementara di ruang rapat DPRD Provinsi Sulut, Yongki Limen menyatakan mendukung Soeharto untuk mendapatkan anugerah Pahlawan Nasional. "Pak Soeharto banyak jasa-jasanya bagi negara ini. Saya setuju beliau dapat digelari Pahlawan Nasional," kata politikus Partai Golkar itu.