Liputan6.com, Ternate - Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Gani Kasuba gerah dengan ulah anak buahnya. Ia secara spontan menyemprot anak buahnya tadi malam usai buka puasa bersama di kediaman gubernur, Kelurahan Kalumpang, Ternate Tengah, Kota Ternate, Maluku Utara.
Gubernur mendadak sewot pada Kepala ULP Maluku Utara Halik Alkatiri saat berada di aula ruang rapat, lantai dua kediaman gubernur. "Sampai saat ini, dia belum melaksanakan lelang proyek di ULP," kata Abdul Gani saat dikonfirmasi Liputan6.com, Kamis (8/6/2016).
Namun, gara-gara masalah itu, nama Kepala Dinas PU Maluku Utara Abdul Kadir Hamzah ikut terseret setelah seorang kerabat gubernur menuturkan hal berbeda. Hal itu membuat Kadir sibuk membantah isu dirinya dimarahi Gubernur. Ia menyatakan Gubernur hanya menginginkan ia agar menuntaskan pekerjaan fisik yang belum jalan segera mungkin.
"Pak Gubernur bukan marah sama saya, tapi Pak Gubernur bilang tidak perlu saya tanggapi isu-isu yang ada di luar," kata dia.
Baca Juga
Kadir juga mengungkapkan Gubernur meminta dirinya tidak perlu menanggapi pemberitaan di media seputar dirinya. "Terutama ada informasi berita Pak Wagub minta saya dicopot, sehingga Pak Gubernur bilang sama saya, tidak perlu tanggapi," ucap Kadir.
Masjid Gubernur Terbengkalai
Salah satu pekerjaan rumah Kadis PU yang disorot adalah pembangunan Masjid Kantor Gubernur. Meski telah memasuki pertengahan tahun, rancangan masjid masih berupa pondasi, sementara tiang penyangga belum tuntas dikerjakan. Padahal dalam rancangan anggaran belanja proyek, dua item pekerjaan ini sudah harus rampung dikerjakan.
Pantauan Liputan 6.com, pelaksana pembangunan tahap I Masjid Kantor Gubernur itu dikerjakan CV Goralaha Utama dengan anggaran senilai Rp 1,1 miliar dari alokasi APBD 2015. Masa kontrak dengan perusahaan itu berakhir pada November 2015.
Kadis PUÂ Maluku Utara Abdul Kadir Hamza, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan melakukan pembangunan tahap dua, karena untuk tahap satu telah selesai. "Bukannya terbengkalai, tapi akan ada pembangunan tahap dua," ujar Kadir pada Liputan6.com.
Kadir mengaku, untuk pembangunan tahap dua pihaknya telah menyediakan anggaran Rp 13,8 miliar. Ia menargetkan pembangunan bisa dituntaskan pada 2016 dengan adanya anggaran tersebut.
"Jadi untuk tahap dua pembangunan ditargetkan harus tuntas. Sekarang seluruh dokumen pelelangan pekerjaan tahap dua sudah rampung," tutur Kadir.
Advertisement