2.000 Sumur Bor untuk Cegah Kebakaran Hutan Kalimantan

Namun yang terealisasi baru 204 buah sumur bor di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

oleh Rajana K diperbarui 12 Jun 2016, 07:09 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2016, 07:09 WIB
20150904-Kebakaran-Hutan-Riau
Petugas pemadam kebakaran berusaha mematikan sisa titik api yang masih menyala di cagar alam biosfer Giam Siak Kecil di Riau (3/9/2015). Kebakaran hutan dan lahan di Riau dipastikan masih akan berlangsung lama. (AFP PHOTO/ALFACHROZIE)

Liputan6.com, Palangkaraya - Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Cilik Riwut Palangkaraya, selama bulan Mei 2016 ditemukan 7 titik api di Kalimantan Tengah.

Untuk mengantisipasi agar tak meluas menjadi kebakaran hutan, pemerintah provinsi Kalimantan Tengah membuat 2 ribu sumur bor yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.

"Namun saat ini yang terealisasi baru 204 buah yang terdapat di Kota Palangkaraya,"  ujar Kepala Dinas Kehutanan Kalteng Sipet Hermanto, Jumat 10 Juni 2016.

Baca Juga

Selain itu, mereka juga akan terus berpatroli agar kebakaran hutan pada 2015 tak terulang.

"Kita tetap waspada karena pada tahun 2015 lalu titik panas yang terpantau itu mencapai 4.142 titik dan berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup ada 441.665 hektare lahan yang terbakar," ujar dia.

Wakil Gubenur Kalteng Habib Said Ismail mengatakan, pihaknya akan mewaspadai berapapun titik api yang timbul di daerahnya. Hal ini mengacu pada perintah Presiden Jokowi pada 18 Januari 2016 lalu.

"Beliau meminta kita waspada kebakaran lahan dan menginginkan tahun 2016 ini bebas asap. Untuk itu kita selalu melakukan apel siaga agar kita bisa mencegah terjadinya kebakaran lahan dan apabila terjadi kebakaran agar segera dipadamkan agar tidak meluas," ujar Said.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya