Liputan6.com, Serang - Provinsi Banten kini memiliki 9,55 persen angka pengangguran dari total jumlah penduduk sekitar 12 juta jiwa.
"Sekarang ada 9,55 persen jumlah penganggur. Pertumbuhan ekonomi Banten sendiri berada di kisaran 5 persen," ucap Kepala Bappeda Banten, Hudaya Latuconsina, dalam sebuah diskusi yang dilangsungkan oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI)Â Banten di Serang, Sabtu, 11 Juni 2016.
Ia menuturkan, berdasarkan data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Banten, terdapat 27 desa di delapan kabupaten dan kota yang berada dalam zona merah bahaya kemiskinan.
"Tersebar di semua kabupaten dan kota. Paling tinggi berada di Pandeglang kemudian Lebak, Kabupaten Serang dan Tangerang, Kota Serang, Kota Cilegon, Tangsel, dan Kota Tangerang," Hudaya menjelaskan.
Baca Juga
Sebagai contoh di Desa Batu Kuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten memiliki jumlah penduduk sebanyak 11 ribu jiwa, 791 jiwa di antaranya dalam kategori sangat miskin. Dari 791 jiwa itu, sebanyak 257 tidak pernah bersekolah, lalu 428 nya tidak memiliki tempat pembuangan tinja.
Sedangkan dari angka 11 ribu jiwa itu, sebanyak 1.158 jiwa tidak bekerja dan sekitar 300 kepala keluarga (KK) belum teraliri listrik.
"Perkiraan saya, dari 27 desa, tidak sampai 200 ribu KK mengalami persoalan ekonomi. Dibutuhkan komitmen kuat dari kepala SKPD, seperti Dindik, Dinkes, Disnaker, Distamben yang akan terlibat dalam penanggulangan kemiskinan ini," Hudaya menandaskan.