5 Masalah yang Bikin Pusing Kepala Jokowi

Saat bertemu WNI di Korea Selatan, Presiden Jokowi ditanya salah seorang pelajar tentang masalah apa saja yang rumit diselesaikan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 15 Mei 2016, 19:11 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2016, 19:11 WIB
Silvanus Alvin/Liputan6.com
Jokowi saat tiba di Korsel (Silvanus Alvin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Seoul - Saat bertemu warga negara Indonesia (WNI) di Korea Selatan, Presiden Jokowi ditanya salah seorang pelajar tentang masalah apa saja yang rumit diselesaikan. ‎Jokowi menjelaskan ada lima persoalan yang membuatnya pusing tujuh keliling.

"Persoalan paling rumit, ya korupsi. Jangan tepuk tangan. Masa korupsi ditepuk tangan gitu," kata Jokowi, Minggu (15/5/2016).

Persoalan kedua, lanjut Jokowi, terkait dengan lapangan kerja baru bagi yang masih pengangguran di Indonesia. Persentase pengangguran di Indonesia masih termasuk rendah, tapi angka di lapangan tetap signifikan.

"Walau pengangguran Eropa di atas 30 persen, di Indonesia 5,6 persen tapi dikali 250 juta bukan angka kecil. Bukan angka sedikit," tutur dia.

"Ketiga, selesaikan masalah kesenjangan yang kaya dan miskin. Ada gap, gini ratio kita 0,40-an dan ini juga harus diturunkan," tambah mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Persoalan keempat, Jokowi mengakui masih ada kesenjangan antar-wilayah di Indonesia. Oleh karena itu, ia menggaungkan percepatan infrastruktur.

"‎Kelima, tentu saja kita ingin pertumbuhan ekonomi meningkat lagi, tapi masalahnya semua negara pertumbuhannya turun," Jokowi membeberkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya