Koin-koin Kuno di Bali Ternyata dari Tiongkok

Temuan koin-koin kuno menunjukkan Desa Batu Agung merupakan permukiman kuno, dan pada abad kesepuluh sudah ada hubungan dagang dengan China.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Jun 2016, 05:03 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2016, 05:03 WIB
Ribuan uang koin kuno yang ditemukannya di Desa Pujonkidul, Malang, Jawa Timur. Koin kuno bertuliskan huruf China diduga peninggalan Kerajaan Singosari pada abad ke 12 Masehi. (ANTARA)

Liputan6.com, Jembrana - Temuan koin kuno yang tersimpan dalam guci di Kabupaten Jembrana, Bali mulai teridentifikasi. Koin-koin itu diyakini berasal dari Tiongkok tepatnya di masa Dinasti Song.

Hal tersebut berdasarkan identifikasi yang dilakukan Balai Arkeologi Bali, saat melihat koin kuno beserta guci yang disimpan di Kantor Balai Dusun Taman, Desa Batu Agung, Minggu.

"Dilihat dari corak serta ukiran, khususnya pada guci. Benda ini berasal dari Dinasti Song sekitar abad kesepuluh. Ini merupakan penemuan yang penting," kata Kepala Balai Arkeologi Wilayah Kerja Bali-NTB-NTT I Gusti Made Suarbawa, dilansir Antara, Minggu, 19 Juni 2016.

Ia mengatakan temuan koin atau uang kepeng kuno dengan jumlah ribuan seperti di Kabupaten Jembrana tersebut jarang terjadi di Bali. Selain di Jembrana di Kabupaten Bangli juga pernah ditemukan benda kuno sejenis, dengan perkiraan jumlah uang kepeng yang tersimpan di guci mencapai 10 ribu keping.

"Dengan adanya temuan ini juga membuktikan kalau Desa Batu Agung merupakan permukiman kuno, dan pada abad kesepuluh sudah ada hubungan dagang dengan Tiongkok," ujar dia.

Dari ribuan uang kepeng di dalam guci, pihaknya juga menemukan koin yang dibuat pada masa Dinasti Ming di abad ke-13, yang pada masanya berfungsi sebagaimana mata uang saat ini.

Untuk mendapatkan data lebih lanjut, kata dia, pihaknya harus melakukan penelitian yang lebih detail, termasuk mempelajari huruf Tiongkok pada kepingan koin tersebut.

Kepala Dusun Taman Ida Bagus Arnawa mengatakan lokasi temuan benda kuno yang berada di pinggir jalan desa, dulunya dipercaya sebagai areal taman kerajaan.

"Oleh Balai Arkeologi, kami diberikan petunjuk untuk membersihkan uang kepeng tersebut dengan menggunakan air dicampur buah asem," kata Arnawa.

Ribuan uang kepeng di dalam guci tersebut ditemukan Ismail, seorang pekerja PDAM Tirta Amertha Jati, saat menggali untuk keperluan pemasangan pipa.

Temuan benda kuno ini menarik masyarakat untuk datang melihatnya, termasuk Bupati Jembrana I Putu Artha beserta jajarannya. Saat ini ribuan keping koin kuno tersebut disimpan di Kantor Balai Dusun Taman, dengan penjagaan yang ketat.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya