Liputan6.com, Cirebon - Fenomena Tol Brexit sempat menjadi momok yang menakutkan pemudik dalam Lebaran 2016. Ternyata, beroperasinya Tol Brebes juga menimbulkan kekhawatiran jangka panjang kalangan dunia usaha. Salah satunya usaha jasa hotel dan perdagangan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon Imam Reza Hakiki mengungkapkan kekhawatiran berdasarkan tingkat hunian kamar sebelum Lebaran yang cukup rendah, bahkan tidak mencapai 50 persen.
Baca Juga
Ia menuturkan tingkat hunian menurun dibanding tahun lalu yang umumnya sudah banyak dipesan sejak sebelum Lebaran.
Advertisement
"Salah satunya karena tol yang terintegrasi sampai Brebes Timur. Jadi, pemudik hanya melintas Cirebon. Kalau tahun kemarin kan pemudik keluar Tol Cipali dari Palimanan jadi banyak yang singgah di Cirebon," ujar Imam, Jumat, 15 Juli 2016.
Dia mengatakan, pada momen arus mudik tahun ini, pemudik memilih beristirahat setelah keluar Tol Brebes, jadi okupansi hotel di kawasan Tegal meningkat signifikan.
Ia pun mengaku khawatir jika Tol Brebes-Semarang selesai dibangun dan beroperasi, para wisatawan hanya akan melewati Cirebon dan memilih berkunjung ke kota lainnya.
Baca Juga
Kondisi lain juga didukung dengan minimnya pelayanan dan fasilitas dari daerah. Dia mengakui banyak wisatawan yang mengeluh, terutama infrastruktur jalan di Kota Cirebon.
"Banyak tamu hotel yang mengeluh mengenai kebersihan dan tata kelola kota. Sekarang Cirebon sudah jadi destinasi wisata. Kalau tidak diperhatikan, pembangunan tol selesai, wisatawan tidak berkunjung ke Cirebon," kata dia.
Kekhawatiran dampak negatif beroperasinya Tol Brebes ini juga dirasakan Kepala BI Cirebon Abdul Madjid Ikram. Dia mengatakan, secara kasat mata, tingkat hunian hotel hanya ramai pada H-1 sampai H+3 Lebaran.
"Hanya saat liburan saja dan arus balik tingkat hunian hotel penuh," kata Abdul.
Dia mengaku khawatir jika Tol Brebes sudah menyambung hingga Semarang dan bahkan sepanjang Pulau Jawa akan menurunkan minat wisatawan berkunjung ke Cirebon. "Ini harus segera diantisipasi karena khawatir wisatawan menurun," ucap Abdul.