Indahnya Kebersamaan Lintas Bangsa di Surabaya

Penari-penari dari berbagai bangsa beraksi di Surabaya hingga 18 Agustus.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 15 Agu 2016, 06:06 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2016, 06:06 WIB
Festival lintas Budaya
Festival Lintas Budaya di Surabaya diramaikan penari-penari lintas daerah dan negara (Liputan6.com / Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Seni budaya bisa menjadi bahasa bersama. Kebersamaan dari orang-orang yang berbeda daerah bahkan bangsa bisa terajut dengan seni. Hal ini terlihat di Surabaya, Jawa Timur, Minggu 14 Agustus 2016.

Sebanyak 158 penari dari berbagai negara seperti Amerika Serikat (AS), Polandia, Estonia, Rumania, Tiongkok, dan Korea Selatan antusias mengikuti Festival Lintas Budaya yang bertema "Surabaya Cross Culture Folks and Art Festival 2016".

Selain penari luar negeri tersebut, juga terdapat 187 penari dari daerah-daerah seperti Bulungan Kalimantan Utara, Balikpapan Kaltim, Kabupaten Sleman, Kabupaten Salatiga, Kota Yogjakarta, dan tentunya tuan rumah Surabaya.

Penyelenggaraan festival budaya tahun ini terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab, tahun ini jumlah peserta dari luar negeri jauh lebih banyak. Selain itu, seluruh peserta diarak naik becak mulai Taman Bungkul hingga Patung Karapan Sapi, Jalan Basuki Rahmat.

Sampai di Patung Karapan Sapi, para peserta dari dalam maupun luar negeri berjalan kaki menuju monumen Bambu Runcing. Di lokasi tersebut, mereka secara bergantian menampilkan atraksi seni masing-masing.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang melepas rombongan dari Taman Bungkul juga ikut bergabung dalam atraksi seni di Bambu Runcing. Bahkan, orang nomor satu di Pemkot Surabaya itu ikut larut dalam tari-tarian tradisional masing-masing negara.

"Aku kesel rek. Nari ping limo mau (saya lelah. Tadi saya menari lima kali)," tutur Wali Kota yang akrab disapa Risma itu.

Risma mengatakan bahwa lokasi Bambu Runcing sengaja dipilih lantaran monumen tersebut kental suasana perjuangan. Sebab, Festival Lintas Budaya kali ini digelar juga dalam rangka memeriahkan HUT kemerdekaan ke-71 RI.

"Kami punya misi khusus di balik gelaran Festival Lintas Budaya, yakni menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Surabaya adalah kota yang aman dan nyaman. Dengan demikian, Kota Pahlawan sangat cocok menjadi etalase budaya baik dari dalam maupun luar negeri," kata Risma.

Festival Lintas Budaya di Surabaya diramaikan penari-penari lintas daerah dan negara (Liputan6.com / Dian Kurniawan)

Risma berharap momen ini dapat dimanfaatkan publik Surabaya untuk menambah pengetahuan akan budaya. Apalagi, para delegasi dari sejumlah negara dan daerah akan berada di Surabaya hingga 18 Agustus.

"Mereka juga dijadwalkan mengikuti upacara peringatan kemerdekaan RI di Balai Kota pada 17 Agustus mendatang," ucap Risma.

Sementara itu, salah seorang peserta dari Xianmen, China, Zeng Xue Wen mengapresiasi festival lintas budaya yang dikemas menarik. Ia beserta sepuluh rekannya pun membawa beberapa kegiatan tradisional China sebagai perkenalan budaya ke masyarakat umum.

"Kami mengikuti kegiatan lintas budaya ini juga sebagai peringatan sepuluh tahun kerja sama Surabaya dan Xianmen. Nantinya, kami akan menampilkan drama Kaociaxi (pertunjukan karakter/peran), nyanyian opera Kecaixi, tarian dua putri Xinjiang, serta tarian gadis Istana Dinasti Han dan Tang," ujar Zeng Xue Wen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya