3 Wanita Menari Setengah Telanjang di Perayaan HUT Kota Negara

Acara yang dihadiri Wabup Jembrana I Made Kembang Hartawan menyuguhkan tarian setengah telanjang oleh tiga wanita.

oleh Dewi Divianta diperbarui 22 Agu 2016, 10:02 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2016, 10:02 WIB
Tarian setengah telanjang
Tiga wanita menari setengah telanjang di ajang modifikasi mobil di Jembrana, Bali. (Liputan6.com/Dewi Divianta)‎

Liputan6.com, Jembrana - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-121 Kota Negara, ibu kota Kabupaten Jembrana, Bali, yang digelar selama sebulan lebih ternoda oleh ajang modifikasi mobil yang digelar panitia di Gedung Kesenian Bung Karno, Jembrana, Minggu malam, 21 Agustus 2016.

Pasalnya, acara yang dihadiri Wakil Bupati (Wabup) Jembrana I Made Kembang Hartawan menyuguhkan tarian setengah telanjang oleh tiga wanita. Saat itu, ajang yang menghadirkan sejumlah mobil modifikasi ini disaksikan ratusan pasang mata.

Ketika acara berlangsung, tiba-tiba muncul tiga penari wanita berparas cantik berkulit putih berpakaian warna merah. Ketiga wanita itu menari meliuk-liukkan tubuh mereka di depan dan di atas mobil yang dipamerkan.

Dalam hitungan detik, tiga penari wanita itu mulai melepas pakaiannya, sehingga yang tersisa hanya pakaian dalam berwarna hitam. Bahkan, mereka menari di atas mobil dengan gerakan erotis.

Aksi mereka mendadak sontak membuat warga yang hadir tak ketinggalan mengabadikan momen tersebut meski hanya dengan kamera ponsel. Namun, hal berbeda ditunjukkan Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan. Ia langsung menegur dan menghentikan kegiatan tersebut.

"Kami sangat-sangat kecolongan. Kami sangat terpukul dengan kegiatan murahan ini. Panitia sudah kami tegur keras dan kami serahkan penanganannya kepada aparat kepolisian," ucap I Made Kembang Hartawan.

Menurut Kembang, kegiatan tersebut memang ajang tahunan. Khusus kegiatan malam tersebut, benar-benar di luar konteks dan di luar kontrol. Panitia, menurut Kembang, harus bertanggung jawab.

Kembang menambahkan, sebelum acara dimulai pihaknya telah mewanti-wanti agar jangan menampilkan yang aneh-aneh dan wajib berpakaian sopan bagi wanitanya.

"Kami sebelumnya telah meminta agar dalam kegiatan tersebut semua kru yang terlibat wajib mematuhi kearifan lokal. Tapi rupanya imbauan itu tidak digubris," kata Wabup Jembrana dengan nada kesal.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban, ia mengaku telah menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada pihak kepolisian untuk diproses secara hukum. Kembang juga melarang kegiatan tersebut diadakan kembali kapan pun di wilayah Jembrana.‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya