Tradisi Gantung Botol di Mata Air Panas Dipercaya Bisa Ikat Jodoh

Wanita dewasa dan seorang lelaki tua terlihat sedang komat-kamit membaca doa dan meletakkan pisang, kelapa, dan penganan lain.

oleh Ahmad Yusran diperbarui 21 Agu 2016, 09:03 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2016, 09:03 WIB
Taman wisata alam air panas Lejja
Taman wisata alam, mata air panas Lejja, Soppeng, Sulsel. (Ahmad Yusran/Liputan6.com)

Liputan6.com, Makassar - Taman wisata alam air panas Lejja di Desa Bulu, Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan dipercaya bisa mengikat jodoh. Karena kepercayaan itu, kawasan hutan lindung ini banyak didatangi kawula muda.

Mereka datang berpasangan dan menaiki anak tangga di sumber air panas Lejja. Lalu, mereka mengisi botol kosong dengan air panas dari semburan mata air belerang yang suhunya mencapai 60 derajat Celcius.

Kemudian, mereka mengikat janji dengan cara menyimpul botol plastik pada ranting atau di batang pohon besar di atas sumber mata air panas.

Kumpulan botol air menggantung di Taman wisata alam, mata air panas Lejja, Soppeng, Sulsel. (Ahmad Yusran/Liputan6.com)

Nyeleneh...

Jika tidak mau repot bisa juga memanfaatkan jasa pembaca doa ritual agar sakral. Lalu, mereka mengisi uang ala kadarnya ke dalam kotak celengan yang terbuat dari kayu segi empat.

Tidak heran jika di sekitar sumber mata air panas Lejja banyak menggantung botol-botol kemasan plastik pada batang dan akar pohon besar, seperti banjir baru saja melanda kawasan itu dan menyisakan banyak sampah plastik.

"Sebelum dan sesudah Idul Adha 1437 H, antara bulan Zulqada, Zulhijjah, hingga Muharam, taman wisata alam Lejja ramai pengunjung apalagi pasangan muda-mudi yang mau ikat jodoh untuk menikah," kata staf Dinas Pariwisata Kabupaten Soppeng, Amiruddin kepada Liputan6.com, Sabtu, 20 Agustus 2016.

"Jadi, jangan heran sebelum dan sesudah lebaran haji. Objek wisata ini tetap membludak," sambung dia.

Pak Mire, sapaan Amiruddin, yang juga pengawas taman wisata alam air panas Lejja, mengklaim, secara medis air panas itu berkhasiat menyembuhkan sejumlah penyakit kulit dan sebagai media terapi penyakit dalam lainnya.

"Bukan hanya itu, dahulu kala sebelum kawasan ini dikelola oleh pihak Kementerian Kehutanan lalu diserahkan ke Pemda Soppeng, banyak warga baik itu dari Soppeng dan luar kabupaten ini meyakini bahwa ikrar dan rencana-rencana tentang jodoh dengan mengikat botol plastik di ranting atau di batang pohon bakal berujung ke jenjang pernikahan," ucap Mire.

Pantauan Liputan6.com, wanita dewasa dan seorang lelaki tua terlihat sedang komat-kamit membaca doa dan meletakkan pisang, kelapa, dan aneka penganan di atas bebatuan pada sisi aliran sumber air panas Lejja. Menurut Fadli, anggota Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) Sulawesi Selatan mengaku, tradisi budaya ikat jodoh di Lejja sebenarnya menyimpang dari upaya pelestarian lingkungan.

"Mau diapa lagi karena hal ini sudah berlangsung lama dan turun-temurun. Bahkan ada juga pengunjung yang ikat jodoh datang langsung dari Kalimantan Timur," tutur Fadli.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya