Uji Nyali, Peserta Lomba Tangkap Buaya Buru Buaya Pemangsa Orang

Gara-gara buaya, orang tua dan anak-anak khawatir mandi di pantai.

oleh Ola Keda diperbarui 15 Sep 2016, 10:02 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2016, 10:02 WIB
evakuasi buaya muara di pontianak
Ilustrasi buaya.

Liputan6.com, Kupang - Tantangan bagi peserta lomba tangkap buaya di Kupang, Nusa Tenggara Timur cukup berat. Selain kesulitan melumpuhkan buaya, buaya-buaya itu juga selama ini sering meneror warga bahkan pernah memangsa manusia.

Pantai Lasiana yang menjadi lokasi lomba tangkap buaya memang menjadi sarang buaya liar dan sangat meresahkan masyarakat.

"Lomba digelar karena banyak buaya berkeliaran di sekitar lokasi obyek wisata pantai sehingga meresahkan wisatawan," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Marius Jelamu kepada Liputan6.com di Kupang, Rabu, 14 September 2016.

Buaya-buaya itu berdampak terhadap wisata daerah. Penangkapan buaya menjadi tanggung jawab Balai Besar Konversi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT. Namun, Dinas Pariwisata NTT ingin melibatkan masyarakat menangkap buaya di perairan Kota Kupang.

"BKSDA memiliki keterbatasan sarana-prasarana alat tangkap sehingga kesulitan menangkap buaya," tutur Marius.

Lomba ini digelar karena banyak wisatawan lokal menjadi korban keganasan buaya di Pantai Kupang. "Sekarang orang tua dan anak-anak khawatir mandi di pantai. Takut dengan buaya," ujar dia.

Lomba ini digelar agar masyarakat yang memiliki keahlian bisa menangkap buaya. Hadiahnya Rp 5 juta per ekor. Syaratnya, buaya itu harus ditangkap dalam keadaan hidup.

"Jika buaya menyerang atau membela diri, bisa dibunuh. Tapi, kami ingin buaya ditangkap hidup-hidup karena ini binatang yang dilindungi," ucap Marius.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya