Cara Wali Kota Risma Muliakan Petugas Kebersihan

Selain menggelar pesta khusus, Risma juga punya cara tersendiri untuk menghormati para petugas lapangan.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 25 Sep 2016, 18:31 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2016, 18:31 WIB
Cara Wali Kota Risma Muliakan Petugas Kebersihan
Selain menggelar pesta khusus, Risma juga punya cara tersendiri untuk menghormati para petugas lapangan. (Liputan6.com/Dhimas Prasaja)

Liputan6.com, Surabaya - Ribuan pekerja lapangan yang terdiri dari petugas kebersihan, satgas pemeliharaan jalan dan saluran air, penjaga makam, petugas Linmas, Satpol PP, pemadam kebakaran, hingga petugas Dinas Sosial, memenuhi halaman Taman Surya. Mereka bersama-sama menikmati acara dalam Pesta Cak Koen 2016.

Laykanya pesta, mereka menikmati sajian hiburan yang ada. Mereka juga mendapat bantuan sembako dari Pemkot Surabaya. Sebelum itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan bangga memperkenalkan masing-masing petugas beserta tugas yang dikerjakan mereka.

Menurut Risma, Pesta Cak Koen yang rutin digelar setiap tahun ini merupakan wujud apresiasi pemkot kepada para pekerja lapangan yang selama ini telah bekerja keras untuk Kota Pahlawan.

"Terima kasih atas bantuannya selama ini telah bekerja keras selama 24 jam. Saya juga ucapkan sekali lagi banyak Terima kasih juga kepada para donatur yang telah memberikan bantuan untuk petugas lapangan," ujar Risma, Minggu (25/9/2016).

"Mereka inilah yang menjaga kebersihan kota. Ada juga yang setiap hari keliling memantau penerangan jalan umum (PJU) di jalan dan memperbaiki bila ada PJU yang rusak agar jalan tidak gelap," tutur dia lagi.

Wali kota kelahiran Kediri itu juga memotivasi para pekerja lapangan untuk tetap menjaga semangat kerja dan tidak menyerah pada nasib. "Tuhan akan memberikan jalan bagi siapapun yang ingin berhasil. Kalau sekarang bapaknya tukang sapu, anak-anaknya harus jadi pintar. Anak-anaknya harus berhasil. Apalagi sekolah sudah gratis," ucap Risma.

Sementara itu Abdul Wahid, petugas lapangan yang bekerja membersihkan gorong-gorong ini ditemui Liputan6.com mengaku sudah menunggu digelarnya acara ini. Menurut pria 44 tahun itu, Pesta Cak Koen biasanya digelar pada Agustus. Meski mundur, dia menyebut pesta Cak Koen 2016 tetap meriah.

"Saya sudah menunggu acara ini. Sebagai petugas lapangan, saya menganggap acara ini seperti hiburan dan juga penghargaan bagi kami. Semoga ke depannya terus digelar dan lebih meriah lagi," kata lelaki yang tinggal di kawasan Pegirian itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya