Hore, Gas Kotoran Sapi Bisa Dikemas dalam Tabung

Modal pembuatan pompa pengisi tabung gas itu sekitar Rp 60 juta.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 17 Okt 2016, 15:01 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2016, 15:01 WIB
Gas Kotoran Sapi Kini Bisa Dikemas Dalam Tabung
Modal pembuatan tabung gas untuk biogas hanya Rp 2 - 3 juta per seperangkat alat. (Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

Liputan6.com, Semarang - Gas metana yang dihasilkan dari kotoran ternak, yang dikenal pula dengan sebutan biogas, sejauh ini hanya bisa dinikmati pemilik instalasi. Masyarakat perkotaan yang berlahan sempit dan jauh dari peternakan kesulitan untuk menikmatinya, meski biogas bisa menjadi solusi sumber energi terbarukan.

Untuk memperluas distribusi, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Jawa Tengah bekerja sama dengan Universitas Diponegoro menciptakan tabung biogas. Riset pun dimulai sejak 2015.

Menurut peneliti Undip dari Fakultas Peternakan dan Pertanian, Marry Christiyanto, konsep tabung gas untuk menampung biogas rumahan tidak berbeda dengan tabung gas elpiji yang sudah biasa dimanfaatkan masyarakat.

Namun, fokus perhatian pembuatan tabung gas adalah mengukur campuran air saat pembuatan biogas, daya dorong biogas, dan jumlah gas yang akan diisikan dalam tabung. Modal pembuatannya juga hanya sekitar Rp 60 juta dari harga pompa pengisi tabung gas di pasaran yang kini mencapai ratusan juta.

"Untuk menemukan campuran dan jumlah yang tepat, beberapa kali percobaan. Setahun baru bisa menemukan," kata Christiyanto kepada Liputan6.com, Sabtu, 15 Oktober 2016.
 
Kepala Balitbang Jateng, Tegoeh Wynarno Haroeno, menyebutkan peralatan harus bisa diterapkan di masyarakat kelas menengah ke bawah, termasuk untuk daya listrik dan harga alatnya. Maka itu, alat tersebut dibuat dengan daya di bawah 450 watt dan daya listrik rumah warga-warga pedesaan.

Saat ini, peralatan untuk mengisikan biogas ke dalam tabung untuk dipasarkan dinilai masih tinggi, yakni sekitar Rp 60 juta. Jika diproduksi massal, diperkirakan harga bisa ditekan hingga 50 persen.

"Kami minta dibuatkan alat serupa dengan bahan yang lebih murah. Biar masyarakat tidak terlalu berat," kata Tegoeh.

Dalam uji coba pengenalan alat di Paguyuban Kelompok Tani Al Barokah Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang, Jumat, 14 Oktober 2016, biogas sukses dipompa ke dalam tabung. Uji coba menyalakan lampu petromaks dengan energi biogas dari tabung pun berhasil sempurna.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya