Warung Bakso Dibakar Usai Penghitungan Suara Pemilihan Lurah

Dari 22 lokasi yang mengikuti Pemilihan Lurah Desa (Pilurdes) serentak, hanya satu lokasi yang berakhir dengan kericuhan.

oleh Yanuar H diperbarui 24 Okt 2016, 10:02 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2016, 10:02 WIB
Ilustrasi Kebakaran
Ilustrasi Kebakaran (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Yogyakarta - Kabupaten Bantul memiliki hajatan Pemilihan Lurah Desa (Pilurdes) serentak di 22 desa pada Minggu, 22 Oktober 2016. Namun, pemilihan lurah desa yang terjadi di Dusun Dodogan, Desa Jatimulyo, Dlingo, berakhir dengan kericuhan.

Diduga karena jagoannya kalah, warga membakar warung bakso dan angkringan dirusak massa dan dibakar. Massa beraksi setelah hasil penghitungan suara selesai sekitar pukul 15.00 WIB.

Kapolsek Dlingo AKP Amir Machmud mengatakan, kejadian bermula dari calon asal Dusun Dodogan kalah. Polisi sudah mengamankan lokasi perusakan dengan menempatkan sejumlah personel di sana. Namun, polisi masih menyelidiki penyebab pasti insiden tersebut.

"Nanti kalau pemilik melapor akan kita tindak lanjuti (proses hukumnya)," kata Amir.

Sementara itu, salah seorang warga setempat, Bahrul menjelaskan peristiwa tersebut terjadi usai penghitungan suara di balai desa setempat. Pilurdes di dusunnya diikuti lima orang yakni, Puryatno, Winardi, Gunarto, Sukiyono, dan Triman. Mereka langsung membakar warung bakso dan merusak angkringan dekat balai desa.

"Setelah penghitungan selesai, dan dimenangkan oleh Pak Gunarto, massa keluar dari balai desa dan langsung menuju warung bakso milik kang Tuyo," kata Bahrul.

Massa tersebut baru membubarkan diri usai petugas keamanan kepolisian dan TNI datang ke lokasi. Pirlurdes di Kabupaten Bantul diikuti 90 calon di 22 desa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya