Banjir Jebol Pagar SMAN 9 Bandung

Banjir Bandung mulai surut karena kondisi topografi yang miring.

oleh Kukuh SaokaniArya Prakasa diperbarui 24 Okt 2016, 16:45 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2016, 16:45 WIB
Banjir Jebol Pagar SMAN 9 Bandung
Banjir Bandung mulai surut karena kondisi topografi yang miring. (Liputan6.com/Aditya Prakasa)

Liputan6.com, Bandung - Hujan berintensitas tinggi mengguyur Kota Bandung pada Senin (24/10/2016) siang menyebabkan jalan-jalan utama di Kota Bandung terendam banjir. Kawasan Pasteur yang terparah terkena dampaknya. Kawasan di Jalan Pasteur terendam banjir hingga ketinggian 160 cm hingga jalan seperti sungai.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menambahkan, banjir juga menggenangi Jalan Pagarsih hingga ketinggian 150 cm dan Jalan Nurtanio setinggi 120 cm. Air mengalir dengan deras sementara saluran drainase perkotaan tidak mampu mengalirkan aliran permukaan hingga banjir terjadi.

Berdasarkan laporan awal dari BPBD Provinsi Jawa Barat, banjir menyebabkan ratusan rumah terendam banjir. Ada rumah yang rusak akibat tergerus banjir di bantaran Kali Cilimus. Banjir juga menjebol pagar SMAN 9 Bandung sehingga merendam ruang kelas dan ruang guru sekitar 90 cm.

Saat ini, sebagian banjir telah surut. Kondisi topografi yang miring menyebabkan banjir cepat surut. Masyarakat membersihkan rumah dari lumpur. Pendataan masih dilakukan.

Ia menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi banjir dan longsor. Hal itu mengingat BMKG memprediksi curah hujan akan terus meningkat.

"Fenomena intensitas La Nina lemah diprediksikan akan meluruh pada Desember 2016 sedangkan Dipole Mode masih menguat sehingga curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia akan meningkat," kata Sutopo dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com, Senin (24/10/2016).

Pengalihan Arus

Akibat banjir di sekitar Pasteur, arus lalu lintas dialihkan. Pengalihan arus dilakukan dari mulai Jalan Pasirkaliki dan Sukajadi yang akan menuju ke Pasteur. Kendaraan diputarkan ke arah atas atau ke Sukajadi dan masuk ke Jalan Sukamulya kemudian keluar dari Babakan Jeruk.

Sementara untuk kendaraan dari arah tol, mereka sudah dialihkan sebelum mereka keluar gerbang tol. Itu dilakukan untuk menghindari penumpukan kendaraan.

"Itu dilingkarkan kembali dari dalam tol di rest area. Tergantung penggunanya, apakah akan (keluar) Pasir Koja atau Baros," kata Asep.

Meski begitu, lanjut Asep, kendaraan besar masih bisa melintas di jalan Pasteur yang tergenang banjir tersebut. Namun, arus lalu lintas di kawasan tersebut masih padat dari arah menuju Tol Pasteur serta sebaliknya.

"Karena banjir akibat meluapnya air sungai. Kan itu ada cekungan," ujar dia.

Sementara itu, ‎hal serupa juga terjadi dari arah Bandung menuju kawasan Surya Sumantri dan juga Gunung Batu serta Cimahi, masih padat. Hal ini disebabkan, melambatnya arus lalu lintas di lokasi yang tergenang air.

"Sudah bisa di lalui masyarakat, meski sedikit terhambat karena masih adanya genangan air," ujar Kasubag Humas Polrestabes Bandung, Kompol Reny Marthaliana, saat dihubungi.

Sementara itu, untuk arus di dalam Tol Pasteur sendiri, dilaporkan masih terjadi kepadatan kendaraan. Hal ini juga disebabkan padatnya arus lalu lintas, saat hendak keluar Tol Pasteur.

"Tidak ada penutupan sementara di tol, kan sudah dialihkan saat keluar ke arah Jalan Surya Sumantri," ucap dia.

Sebelumnya kawasan Jalan dr Djunjunan, Pasteur, lumpuh total di akibatkan banjir yang merendam kawasan tersebut. Air membanjiri dua arah jalanan Pasteur yang disebabkan meluapnya selokan akibat hujan deras yang mengguyur Kota Bandung mulai pukul 11.30 WIB tadi.‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya