Banjir Rendam Dua Kabupaten di Kalimantan Tengah

Warga pun terpaksa harus mengungsi untuk menghindari semakin tingginya debit air.

oleh Rajana K diperbarui 04 Nov 2016, 06:01 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2016, 06:01 WIB
20151204-Ilustrasi Banjir
Ilustrasi Banjir (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Palangkaraya - Tingginya intensitas curah hujan yang terjadi dalam dua pekan ini mengakibatkan banjir di sebagian wilayah di Kalimantan Tengah.

Derasnya hujan membuat Daerah Aliran  Sungai (DAS) Kahayan meluap. Hal tersebut mengakibatkan ratusan rumah warga di Kabupaten Gunung Mas dan Pulau Pisang terendam banjir dengan ketinggian antara 1-2 meter, terutama yang berada di bantaran sungai.

Warga pun terpaksa harus mengungsi untuk menghindari semakin tingginya debit air.

Didong, warga Kuala Kurun, ibukota Kabupaten Gunung Mas ketika dihubungi dari Palangkaraya, Rabu 2 November 2016 mengatakan banjir yang terjadi sejak 3 hari lalu disebabkan karena luapan Sungai Kahayan.

"Banjir karena luapan Sungai Kahayan ini ketinggian hingga mencapai 2 meter," ujar dia.

Pria yang bekerja di perusahaan finansial itu menuturkan, luapan air mengakibatkan sebagian warga harus mengungsikan keluarga dan barang berharga miliknya ke tempat yang lebih aman.

"Aktivitas warga ini menjadi lumpuh karena banjir. Bahkan untuk keluar rumah saja kita harus menggunakan perahu klotok (perahu kecil yang digerakan oleh mesin). Sebab tak mungkin kita gunakan moda yang lain," terang dia.

Sementara itu banjir akibat luapan Sungai Kahayan juga merendam ratusan rumah warga di Kabupaten Pulau Pisang. Rumah warga yang terendam banjir mayoritas berada di Kecamatan Banama Tingang dengan ketinggian mencapai 1 meter.

Mirhan,  warga Pulang Pisau saat dihubungi mengungkapkan banjir akibat luapan DAS Kahayan memang belum mengakibatkan sebagian besar kecamatan terendam air, karena air dari hulu sungai belum semua turun.

"Namun bila nanti intensitas hujan semakin tinggi maka dipastikan sebagian besar kecamatan akan terendam air," ucap Mirhan.

Mirhan menduga, banyaknya titik banjir di Kabupaten Pulang Pisang diduga karena hutan di hulu sudah gundul dan rusak baik, akibat pembalakan liar atau pembukaan perkebunan sawit.

Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya rawan pangan akibat banjir, Bulog Kalteng telah melakukan langkah antisipasi dengan menyiapkan stok beras di 14 kabupaten dan kota se-Kalteng.

"Nantinya bila terjadi bencana seperti banjir atau yang lainya cadangan ini bisa dikeluarkan melalui Dinas Sosial setempat,"  ujar Kepala Bulog Divisi Regional Kalteng Sopran Kenedi.

Menurut Sopran, pihaknya telah mencadangkan beras di 14 kabupaten/kota se-Kalteng. Masing-masing Kabupaten mendapatkan jatah 100 ton sementara untuk Pemprov Kalteng cadangannya 200 ton.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya