Kasus Pulpen Guru Tertancap di Mata Siswa Berujung Damai

Kendati siswa nyaris buta, sang guru belum mendapatkan sanksi dari pihak sekolah.

oleh Fauzan diperbarui 13 Nov 2016, 23:29 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2016, 23:29 WIB

Liputan6.com, Gowa - Aktivitas belajar-mengajar di SMP Negeri 3 Palangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tetap berlangsung seperti biasa pada Jumat, 11 November 2016. Padahal, sehari sebelumnya, guru berinisial MR nyaris membutakan mata ZFA lantaran melemparinya dengan pulpen hingga tertancap di mata kanan siswa berusia 13 tahun tersebut.

Menurut Wakil Kepala SMPN 3 Palangga, Gowa, Munir saat ditemui Liputan6.com mengungkapkan bahwa pihak sekolah telah membayar ganti rugi kepada orangtua ZFA sebesar Rp 3 juta.

"Pihak sekolah sudah berinisiatif untuk memberikan santunan kepada orangtua ZFA sebesar Rp 3 juta untuk pengobatan matanya," ucap Munir, Jumat, 11 November 2016.

Munir menambahkan, pihak sekolah juga tidak memberikan sanksi terhadap guru MR yang melakukan tindakan kekerasan terhadap siswa kelas VII tersebut ia tetap melanjutkan proses belajar mengajar.

"Setelah kejadian kemarin, oknum guru bahasa Inggris tersebut tetap mengajar seperti biasa tanpa diberi sanksi," ia menambahkan.

Adapun menurut Kasubag Humas Polres Gowa AKP M Tambunan mengatakan, kasus tersebut mengendap di Polres Gowa lantaran memasuki hari kedua usai pelaporan korban, polisi belum melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Termasuk guru yang bersangkutan.

"Kita belum periksa saksi dan belum mengamankan oknum guru yang dilaporkan kemarin," Tambunan menerangkan.

Orangtua Siswa Cabut Laporan

Berdasarkan informasi terbaru yang diperoleh Liputan6.com, Sabtu (13/11/2016), orangtua siswa tertancap pulpen guru itu telah mencabut laporan ke polisi. Sebelumnya, MS (57) ayah dari ZFA (13), memang mengaku akan mencabut laporannya di Polres Gowa.

Hal ini disampaikannya saat ditemui di klinik spesialis mata Orbita yang terletak di Jalan AP Pettarani, Makassar, Jumat, 11 November 2016.

"Alasannya karena pihak sekolah sudah bertanggung jawab dengan membiayai operasi mata anak saya. Mungkin nanti kalau sudah selesai proses operasi saya akan cabut laporan yang saya laporkan ke Polres Gowa," ia menjelaskan.

Syukur juga menjelaskan bahwa dirinya tidak menyimpan dendam kepada guru yang melukai mata anaknya. Sebab, guru tersebut tidak sengaja melempar pulpen hingga tertancap di mata kanan anaknya.

"Meskipun sampai saat ini belum ada permintaan maaf secara resmi dari guru itu kepada kami. Jangankan minta maaf, kita mau ketemu saja tidak bisa. Kemarin keluarga saya sudah mencoba ke sekolah, tapi gurunya sudah pulang. Hari ini tadi juga ke sekolah tapi gurunya tidak masuk," tutur pria berusia 57 tahun itu.

Saat ini, lanjut MS, saya hanya berharap semoga anak saya segera membaik kondisinya. Karena mata yang tertancap bolpoin tadi kabur kalau digunakan untuk melihat. "Kata dokter juga matanya luka, kalau tidak dijahit sangat membahayakan, semakin lama didiamkan semakin lebar," warga Gowa itu memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya